TEMPO.CO, Yangon - Parlemen Myanmar telah memulai pemilihan presiden baru. Mereka memilih satu di antara tiga kandidat yang diajukan oleh majelis tinggi parlemen, majelis rendah parlemen, dan militer.
Calon pertama adalah Htin Kyaw dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Dia dicalonkan oleh majelis rendah parlemen. Pria ini adalah seorang penulis 70 tahun dan teman dekat Aung San Suu Kyi, tokoh demokrasi Myanmar.
Berikutnya adalah Henry Van Thio, juga dari NLD. Dia dicalonkan oleh majelis tinggi parlemen. Pria ini berasal dari minoritas etnis Chin dan juga sekutu dekat Suu Kyi.
Terakhir, Myint Swe. Dia dicalonkan oleh militer. Dia adalah seorang pensiunan jenderal berusia 64 tahun yang dianggap dekat dengan mantan pemimpin militer Than Shwe.
NLD berhak mengusung dua calon setelah memiliki mayoritas kursi di dua majelis parlemen. Sedangkan militer, sesuai konstitusi, berhak mengusung satu calon setelah otomatis memiliki 25 persen kursi. "Kami berencana memilih Htin Kyaw dan berusaha tidak membuat kesalahan apa pun," kata seorang anggota parlemen NLD seperti dikutip dari laman BBC, Senin, 14 Maret 2016.
Calon yang mendapat suara terbanyak akan menjadi presiden, sementara dua nama lain menjadi wakil presiden. Presiden Thein Sein akan berhenti dari jabatannya pada akhir Maret setelah menjalankan pemerintahan lima tahun di bawah dukungan militer.
BBC.COM | MECHOS DE LAROCHA
http://www.bbc.com/news/world-asia-35808921