TEMPO.CO, Bangkok - Setelah peristiwa ledakan bom yang terjadi di kuil Hindu Erawan di distrik Chidlom pusat kota Bangkok, Senin 17 Agustus 2015, polisi Thailand kembali menemukan bom aktif di dekat tempat kejadian.
Polisi segera memasang garis polisi dan mengamankan daerah sekitar dari masyarakat sipil guna menghindari korban lebih lanjut. Isolasi itu juga bertujuan untuk memudahkan proses penjinakan bom tersebut.
Lewat pengeras suara, anggota penjinak bom dan petugas mengumumkan perkembangan situasi, "Situasi masih belum aman. Silakan semua kembali. Mungkin ada bom lain di daerah ini."
Ledakan yang berasal dari sepeda motor tersebut hingga kini telah menewaskan sebanyak 15 orang serta 30 lainnya masih dirawat akibat mengalami luka.
Dari rekaman kamera CCTV terlihat bola api saat bom meledak di waktu sibuk. Orang-orang berlarian di sepanjang jalan. Saksi mata menceritakan kengerian yang luar biasa ketika ledakan terjadi. Potongan tubuh berserakan di mana-mana.
"Seluruh bangunan terguncang. Kami semua berlari untuk melihat apa yang terjadi, tapi kita hanya bisa melihat puing-puing berserakan di jalan."
"Yang bisa kita lihat adalah kekacauan mengerikan di jalan. Ini adalah di jantung kota Bangkok," kata Lucinda-Jane Chastain, warga Bangkok, seperti yang dilansir CNN pada 17 Agustus 2015.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas peristiwa yang jarang terjadi di ibukota negeri gajah putih tersebut.
CNN|YON DEMA