TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pihak berwajib Malaysia menahan empat pelancong asing terdiri dari dua asal Kanada, Inggris, dan Belanda. Menurut petugas, penahanan itu terkait dengan ulahnya membuka aurat di Gunung Kinabalu. Aksi tersebut, jelas petugas, menimbulkan kemarahan warga lokal dan memicu gempa bumi mematikan.
Sejumlah gambar yang beredar di jejaring media sosial menunjukkan 10 wisatawan menanggalkan seluruh pakaiannya sehingga memicu murka warga setempat menyusul gempa yang berlangsung pada Jumat pekan lalu yang menyebabkan 18 orang tewas.
Baca Juga:
"Enam wisatawan asing lainnya masih dalam pencarian," ujar polisi.
Gunung Kinabalu, salah satu situs warisan dunia yang dilindungi badan PBB UNESCO dan populer sebagai tujuan pendakian, dianggap sebagai tempat sakral bagi penduduk pedalaman Dusun Kadazan, Malaysia. Mereka menyakini bahwa puncak gunung ini menjadi tempat istirahat para dewa.
"Kami menahan empat pelancong asing pada Selasa, 9 Juni 2015, dan masih menguber enam lainnya. Kami akan menangkapnya," kata Jalaluddin Abdul Rahman, komisioner kepolisian untuk negara bagian Sabah, tempat Gunung Kinabalu berada. Jalaluddin menjelaskan, alasan penahanan itu adalah mereka telah mengganggu ketertiban umum.
Baca Juga:
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN