TEMPO.CO, Nairobi - Salah satu pria bersenjata yang membunuh 148 orang di sebuah universitas di Kenya diketahui merupakan anak seorang pejabat berpengaruh di negara itu. Ayah Abdullahi, pria itu, merupakan kepala daerah Madera, sebuah kota dekat perbatasan Somalia. Seperti dilaporkan The Guardian, sang pejabat kini ditahan otoritas nasional.
Muhammad Abdirahim Abdullahi, nama pemuda itu, merupakan seorang sarjana hukum yang dikenal encer otaknya. Disebut sebagai Ababmo oleh teman-teman sekelasnya, ia dikenal karena nilai akademisnya yang bagus dan selalu tampil modis.
Kenya Daily Nation menuliskan pemuda 24 tahun ini “akan dicatat dalam sejarah sebagai pembunuh massal dengan wajah yang paling tidak bersalah.” Menurut media setempat, ia mulai berubah setelah diketahui menghilang selama beberapa bulan.
Ababmo diketahui bergabung dengan kelompok teror Al-Shabaab, setelah rencana awal untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) gagal. Ia urung bergabung dengan ISIS di Suriah karena tak memiliki paspor.
Seorang kerabat yang berbicara kepada Kenya’s Standard menyatakan Abdullahi menghilang tak lama setelah menerima gelar sarjana. Keluarganya saat itu melapor ke polisi, yang kemudian memasukkannya dalam daftar orang hilang.
The Guardian yang berhasil mewawancarai ayahnya, Abdullahi Mohammed, sebelum ia dilarikan ke rumah sakit, menyatakan sang ayah sangat terkejut dengan berita itu. "Ia menghilang pada tahun 2013, dan saya tak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu," katanya.
Mohammed menyatakan, jika berita itu benar, anaknya layak dihukum mati. "Ini sangat tidak manusiawi karena korbannya adalah mahasiswa yang tidak bersalah. Hal ini sangat salah," ujarnya.
Sebanyak 147 orang tewas setelah sekelompok pria bersenjata membabi buta memuntahkan peluru di Universitas Garissa. Teror yang berlangsung selama empat jam ini merupakan insiden kekerasan bersenjata terbesar yang terjadi di negara itu, sejak pengeboman Kedutaan Amerika Serikat pada 1998.
Milisi Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Empat pelaku penembakan berhasil ditembak mati, sementara yang lain melarikan diri.
GUARDIAN | INDAH P.