TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata al-Shabab mengklaim telah membunuh puluhan pasukan Kenya ketika mereka menyerang sebuah pangkalan militer di kawasan terpencil di selatan negara, Kamis, 26 Januari 2017.
Pernyataan Al-Shabab dibantah angkatan bersenjata Kenya termasuk jumlah pasukannya yang tewas.
Juru bicara Al-Shabab pada Jumat, 27 Januari 2017, mengatakan, para pejuangnya berhasil membunuh sedikitnya 57 tentara Kenya di pangkalan mereka di kota Kulbiyow sehari sebelumnya.
"Kami menyerbu pasukan Kenya yang kabur ke hutan kayu," kata Sheikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al-Shabab, kepada kantor berita Reuters mengenai serangan yang mereka lancarkan di dekat perbatasan Kenya.
"Sebelum melakukan serbuan bersenjata, dua mujahid kami meledakkan diri di pangkalan militer di kota Kulbiyow. Akibat serbuan tersebut, 57 serdadu Kenya tewas, beberapa kendaraan dan senjata kami rampas."
Al-Shabab mengaku kehilangan beberapa anggota namun tidak menyebutkan jumlahnya.
Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.
"Al-Shabab pandai berpropaganda. Apa yang mereka sampaikan mengenai serangan bersenjata adalah isu bohong, termasuk jumlah korban tewas," kata juru bicara militer Kenya, Kolonel Paul Njugunam, kepada Al Jazeera.
"Hingga saat ini, kami belum bisa mengatakan sesuatu apapun mengenai apa yang terjadi di lapangan, tetapi semuanya telah selesai. Kami akan memiliki data konkrit termasuk jumlah korban. Perlu diketahui, ini adalah hari buruk bagi al-Shabab dan kami akan melanjutkan tekanan kepada mereka."
Saluran televisi Kenya, NYV, melaporkan bahwa beberapa anggota Pasukan Pertahanan Kenya (KDF) diyakini tewas dalam operasi penyerbuan dan perang sengit di medan tempur.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN