Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

image-gnews
Polisi anti huru hara melepaskan gas air mata ke arah pendemo yang mendukung pemimpin oposisi Raila Odinga, di Mathare, di Nairobi, Kenya, 12 Agustus 2017. Tindakan Kepolisian Kenya telah membuat setidaknya 11 orang meninggal dalam sebuah demonstrasi karena Pendemo marah atas kemenangan Presiden Uhuru Kenyatta dalam pemilihan umum ulang. REUTERS
Polisi anti huru hara melepaskan gas air mata ke arah pendemo yang mendukung pemimpin oposisi Raila Odinga, di Mathare, di Nairobi, Kenya, 12 Agustus 2017. Tindakan Kepolisian Kenya telah membuat setidaknya 11 orang meninggal dalam sebuah demonstrasi karena Pendemo marah atas kemenangan Presiden Uhuru Kenyatta dalam pemilihan umum ulang. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Nairobi— Setidaknya 11 orang tewas akibat kekerasan polisi ketika sebuah demonstrasi menentang kemenangan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta dalam pemilihan umum ulang yang meletus di kota Kisumu dan daerah kumuh di sekitar ibu kota.

Seperti dilansir Reuters, Ahad 13 Agustus 2017, koalisi oposisi, National Super Alliance of Kenya (NASA), yang dipimpin oleh calon presiden Raila Odinga, menyatakan korban tewas lebih dari 100, termasuk 10 anak, namun tidak memberikan bukti.

Reuters mengkonfirmasi 11 kematian, termasuk seorang gadis, dalam waktu 24 jam. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan.

Odinga telah menolak hasil pemilu yang memenangkan Kenyatta dan menyebutnya sebagai penipuan besar-besaran.

Baca: Wanita Tertua di Kenya Berikan Hak Suaranya dalam Pemilihan Presiden

Letusan kekerasan telah mengingatkan kenangan sekitar satu dekade yang lalu, ketika Odinga, yang sekarang berusia 72 tahun, kalah di sebuah pemilihan dalam keadaan kontroversial, yang memicu gelombang kerusuhan politik dan etnis di mana 1.200 orang terbunuh dan 600 ribu orang mengungsi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang melakukan mediasi selama krisis tersebut, mengeluarkan sebuah pernyataan yang memperingatkan para pemimpin Kenya untuk "berhati-hati dengan retorika dan tindakan" mereka dalam suasana tegang ini.

Letnan Odinga Johnson Muthama mengatakan bahwa polisi telah membawa mayat ke dalam kantong jenazah dan membuangnya. Pernyataan itu kemungkinan memperburuk ketegangan yang disusul pengumuman resmi Jumat malam bahwa Kenyatta telah menang, dengan 54,3 persen suara.

Mwenda Njeka, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa klaim oposisi tersebut "omong kosong".

Penjabat Menteri Dalam Negeri Kenya Fred Matiang'i sebelumnya mengatakan bahwa masalah itu dilokalisasi dan menyulutnya kepada "elemen kriminal" daripada protes politik yang sah. Dia juga membantah tuduhan brutalitas polisi.

REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tiga murid di sekolah dasar Mukandamia meninggal dunia usai dipukuli oleh gurunya karena tidak bisa membaca. nation.co.ke
Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.


Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Tentara keamanan Kenya tiba di Rumah sakit untuk menjaga jenazah terduga pelaku penyerangan Universitas Garissa di Kenya, 4 April 2015. Serangan milisi Al-Shabab menewaskan setidaknya  147 orang dan 79 lainnya luka-luka. AP/Ben Curtis
Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.




Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pisau. Tempo/Indra Fauzi
Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.


Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Layar menampilkan Malala Yousafzai saat berpidato di rapat pleno PBB Sustainable Development Summit 2015 di Markas PBB, Manhattan, New York,  25 September 2015. Malala mendesak para pemimpin dunia untuk
Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.


Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Seorang ibu menangis saat melihat anaknya dievakuasi usai berakhirnya serangan miltan Al-Shabab ke Universitas Garissa di Kenya, 4 April 2015. 4 militan Al-Shabab yang menyerang universitas Garissa mengenakan senjata AK-47 dan rompi berisi bahan peledak. REUTERS
Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.


Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Senjata hasil sitaan dan mayat militan al-Shabaab dikumpulkan pihak militer di Mpekatoni, Kenya 15 Juni 2015. Pihak militer menyita sejumlah senjata, termasuk 13 senapan AK-47, lima roket berpeluncur granat dan delapan granat. REUTERS/Goran Tomasevic
Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.


Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

ANTARA/Ahmad Subaidi
Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.


50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

Ilustrasi pejuang garis keras Al-Shabab.  AFP/Mustafa ABDI/Getty Images
50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.


Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Suasana di Taman Nasional Amboseli, Kenya, pada saat matahari akan tenggelam, 26 Januari 2015. REUTERS/Goran Tomasevic
Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".


Serangan Mematikan di Kenya, Al-Shabab Bertanggung Jawab

7 Juli 2015

Seorang tentara menutup hidungnya menghindari bau busuk yang keluar dari mayat militan al-Shabaab yang tewas di Mpekatoni, Kenya 15 Juni 2015. Pihak militer mengatakan kematian itu terjadi dalam serangan fajar oleh kelompok militan tersebut terhadap sebuah kamp di Buare di Lamu, dekat Somalia, tempat markas al-Shabab. REUTERS/Goran Tomasevic
Serangan Mematikan di Kenya, Al-Shabab Bertanggung Jawab

Seluruh korban pekerja tambang.