TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai, merayakan ulang tahunnya yang ke-19 bersama para pengungsi di Kamp Dadaab, Kenya. "Kami tidak akan menerima dunia, di mana keputusan tentang masa depan kami dibuat di kamar," kata Malala melalui akun Twitter resminya, @MalalaFund, pada Selasa, 12 Juli 2016.
Malala mengatakan perempuan memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka. Dia juga ingin dunia melihat para pengungsi di Dadaab yang menghabiskan waktu dengan penuh keterbatasan. Karena itu, dia merayakan ulang tahunnya di kamp tersebut.
Menurut dia, krisis global di Kenya telah berdampak pada pendidikan perempuan. Mereka mengalami kesulitan untuk mengakses dan mendapatkan pendidikan layak. Dia mengadakan pertemuan dengan para gadis di Kenya yang tinggal di pengungsian.
Pengungsian di Kenya yang berbatasan dengan Somalia itu dihuni sedikitnya 300 ribu orang. Rata-rata pengungsi kelaparan akibat peperangan di negara itu. Malala mengingatkan kesepakatan global terhadap jaminan pendidikan.
Setahun lalu, kesepakatan global telah menjamin setiap anak wajib menempuh pendidikan 12 tahun. Selama di pengungsian itu, Malala mengingatkan hal tersebut kepada para remaja perempuan di sana. (Baca: Malala, Remaja Peraih Nobel Perdamaian, Jadi Miliarder)
Tahun sebelumnya, Malala merayakan ulang tahun bersama para gadis di Libanon. Dia mengajak perempuan seluruh dunia untuk berjuang mendapatkan pendidikan. Malala membuktikan hal itu dengan membangun sekolah di Libanon dan sekolah khusus anak perempuan di Suriah. (Baca: Rayakan Ulang Tahun, Malala Bangun Sekolah Perempuan Suriah)
Aktivis yang pernah ditembak kelompok militan Taliban ini berharap usahanya akan mengilhami banyak orang untuk ikut membantu, termasuk menyediakan akses pendidikan dan pemerataan hak pendidikan terhadap perempuan. Aksi Malala tersebut mendapat banyak sambutan hangat dari berbagai kalangan.
Sejumlah akun Twitter resmi milik organisasi sosial, @UN_Women, juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk gadis asal Pakistan itu. "Selamat ulang tahun, Malala! Terima kasih untuk advokasi terhadap anak perempuan agar mendapatkan pendidikan," tulis akun tersebut. (Baca: Wanita-wanita Pemberani Melawan Taliban di Lembah Swat)
AVIT HIDAYAT