Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Nyatakan Keadaan Darurat di Kokang

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Pengungsi yang meninggalkan Kokang di Myanmar menempati tempat pengungsian sementara di perbatasan Cina, Sabtu (29/8). Bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak etnis menyebabkan puluhan ribu orang memasuki Cina. (AP Photo)
Pengungsi yang meninggalkan Kokang di Myanmar menempati tempat pengungsian sementara di perbatasan Cina, Sabtu (29/8). Bentrokan antara pasukan pemerintah dan pemberontak etnis menyebabkan puluhan ribu orang memasuki Cina. (AP Photo)
Iklan

TEMPO.CO, Lashio - Myanmar pada Selasa mengumumkan keadaan darurat di Lashio, di mana pertempuran sengit antara tentara dan pemberontak Kokang terjadi. Ribuan orang mengungsi setelah terjadi baku tembak dan serangan udara di daerah perbatasan yang dilanda konflik itu.

Bentrokan mematikan antara tentara dan pemberontak Kokang itu terjadi di negara bagian Shan sejak pekan lalu. Banjir pengungsi ke wilayah Cina menjadi tak terbendung.

"Situasinya yang sangat genting menempatkan kehidupan masyarakat berisiko, sehingga keadaan darurat dinyatakan mulai hari ini," demikian pernyataan Kementerian Informasi Myanmar. Konflik berkecamuk sejak 9 Februari.

Dalam pengumuman terpisah, Panglima Militer Myanmar menyatakan pemerintah pusat kini berada dalam kontrol penuh atas wilayah itu. Sai Shwe Win, seorang pejabat pemerintah Lashio mengatakan puluhan warga sipil berdesakan dalam sebuah truk diserang ketika mereka mencoba untuk menghindari pertempuran Selasa pagi. Satu orang dilaporkan tewas dan lainnya luka-luka.

Sebuah biara di kota Shan dari Lashio, yang berada sekilat 140 km sebelah selatan zona konflik kini menjadi tempat penampungan sementara bagi ribuan orang yang mengungsi. Umumnya, mereka datang hanya dengan membawa sekantong plastik kecil barang-barang mereka.

Dari Beijing, pemerintah Cina mengatakan telah meningkatkan kontrol perbatasan setelah sekitar 30 ribu orang melarikan diri ke provinsi Yunnan. Warga sipil terus berduyung-duyung datang setelah terjadi bentrokan di bukit terpencil di sepanjang perbatasan.

Bentrokan antara suku Kokang yang beretnis Cina dan tentara pemerintah berpusat di Kaukkai, wilayah yang selama ini dikuasai pemberontak. Militer meluncurkan serangan balik terhadap pemberontak yang mencoba untuk sepenuhnya menguasai Laukkai dalam serangkaian serangan berani yang menewaskan hampir 50 tentara. Puluhan orang diduga tewas di kedua belah pihak dalam pertempuran saat militer bergerak untuk merebut kembali kota itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak jelas apa yang memicu timbulnya kembali pemberontakan suku Kokang. Presiden Myanmar Thein Sein sebelumnya telah bersumpah untuk "tidak kehilangan satu inci pun wilayah Myanmar".

Para pejabat menyalahkan pemimpin pemberontak Kokang, Phone Kya Shin, sebagai pemicu pertempuran. Wilayah Kokang - dikenal dengan produksi opiumnya - selama ini relatif tenang sejak 2009, ketika sebuah serangan besar oleh tentara Myanmar terhadap pemberontak Kokang membungkam mereka.

Myanmar telah meminta Beijing untuk mengendalikan setiap pejabat lokal yang mungkin membantu kelompok ini di perbatasan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, meminta pihak yang bertikai di Myanmar untuk "mencegah situasi memburuk".

Myanmar dilanda konflik sporadis di wilayah perbatasan sejak kemerdekaan pada tahun 1948. Pertemputan sebelumnya melibatkan tentara pemerintah dengan kelompok bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan Tentara Kemerdekaan Kachin.

AP | INDAH P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.