TEMPO.CO, Igarka - Cuaca ekstrem tengah melanda sejumlah negara di Eropa menyusul dimulainya musim dingin tahun ini. Saking dinginnya, pesawat Tupolev yang hendak lepas landas dari bandara terpencil di Igarka, Rusia, tidak bisa berjalan karena membeku. Para penumpang pun memutuskan untuk turun dan mendorong pesawat di tengah suhu ekstrem dengan suhu minus 52 derajat Celsius.
Kejadian ini tersebar saat seorang penumpang merekam adegan itu dan mengunggahnya ke YouTube. Terlihat beberapa pria dengan jaket tebal mendorong sayap dan badan pesawat agar bisa kembali bergerak. (Baca: New York Dihantam Badai Salju, Sedikitnya 8 Tewas)
"Karena udara yang sangat dingin, sistem rem chassis membeku dan mobil derek tidak bisa bergerak untuk menderek pesawat. Para penumpang berinisiatif unuk keluar dan mulai mendorong pesawat," kata salah satu polisi transportasi bandara, seperti dilaporkan ABC News, Rabu, 26 November 2014.
Pesawat Tupolev membawa 74 penumpang untuk melakukan perjalanan dari Igarka ke Kota Krasnoyarks, Siberia. Direktur teknis di Krasnoyarsk, Vladimir Artemenko, mengkonfirmasi insiden itu.
"Pesawat itu membeku setelah diterpa udara dingin selama 24 jam. Sepertinya pilot lupa melepas rem parkir sehingga bantalan rem membeku," kata Artemenko.
Baca Juga:
Sementara itu, pejabat Rusia akan memeriksa lebih lanjut apakah tindakan penumpang mendorong pesawat itu telah melanggar undang-undang keselamatan udara. Pejabat juga akan mengkonfirmasi apakah tindakan itu karena inisiatif sendiri atau karena kru meminta tolong.
ABC NEWS | THE GUARDIAN | RINDU P. HESTYA
Berita Lain:
Mendapat Laporan Gay, ISIS Rajam Dua Anggotanya
Komentar Obama Soal Kerusuhan di Ferguson
Pemerintah Mesir Buka Perbatasan Rafah