TEMPO.CO, Bagdad - Sedikitnya 31 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat dua ledakan bom di Irak. Salah satu sasaran bom menghantam pejabat keamanan di Ibu Kota Bagdad bagian selatan.
Pada ledakan pertama, Senin, 27 Oktober 2014, seorang pelaku bom bunuh diri menewaskan 21 milisi Syiah dan melukai 37 korban lainnya di sebuah kota yang terletak sekitar 50 kilometer dari Bagdad.
Beberapa sumber mengatakan kepada Al Jazeera, seorang pelaku meledakkan sebuah bom yang dipasang di Humvee dekat pos pemeriksaan yang dijaga pasukan keamanan dan milisi aliansi di Jurf al-Sakhr.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menguasai kota strategi Sunni pada Juli 2014. Kawasan ini biasanya menjadi rute perjalanan peziarah Syiah ketika berkunjung ke kota suci Karbala. Para peziarah akan mengambil rute dalam beberapa pekan mendatang untuk memperingati hari kematian cucu Rasulullah, Imam Hussein, yang dimakamkan di Karbala.
Sementara itu, insiden kedua pada Senin, 27 Oktober 2014, sebuah bom mobil meledak di Distrik Karrada, Bagdad. Akibat ledakan tersebut, polisi dan sumber medis mengatakan sedikitnya 15 orang tewas dan puluhan lainnya cedera.
Koresponden Al Jazeera, Imran Khan, melaporkan dari Bagdad, bunyi ledakan menggema hingga ke Ibu Kota. "Serangan bom berlangsung di sebuah jalan dengan berapa toko dan restoran. Tempat ini juga menjadi rumah bagi kaum Syiah dan Sunni serta sekte lainnya."
Sejak awal 2014, Irak telah dihadapkan pada meningkatnya kekerasan yang menyasar kawasan Syiah, menyusul kemenangan ISIS di berbagai medan tempur barat dan utara negara.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Eva Sundari Kecewa Tak Jadi Menteri Jokowi
Ada 5 Kandidat Jaksa Agung, Siapa Dipilih Jokowi?
Nama Susi Jadi Trending Topic di Twitter
Ditawari Tiga Pos, Kenapa Tjahjo Pilih Kemendagri?