TEMPO.CO, Bangkok – Pasangan Australia berkilah bahwa mereka tidak tahu telah memiliki anak kembar dari hasil rahim pinjaman (surrogacy) seorang wanita Thailand. Karena itu, mereka mengaku tidak tahu memiliki seorang bayi laki-laki yang ternyata menderita down syndrome, sementara kembaran bayi itu telah mereka bawa pulang ke Perth.
Saat ini, Gammy, si bayi laki-laki yang berusia 6 bulan, tinggal bersama ibu penggantinya, Pattaramon Chanbua, yang kemudian memutuskan untuk membesarkan Gammy. Menurut Chanbua, pasangan Australia tersebut tahu mereka akan memiliki bayi yang tidak sempurna.
Kepada ABC Net, Selasa, 5 Agustus 2014, Chanbua mengatakan sang dokter, agen surrogacy, dan orang tua sang bayi tahu salah satu bayi itu cacat ketika berusia 4 bulan dalam kandungan Chanbua. Namun Chanbua tidak diberi tahu hingga usia kandungan mencapai 7 bulan.
Sang agen, atas permintaan pasangan Australia, kemudian meminta Chanbua menggugurkan janin yang tidak sempurna itu, yang kemudian diketahui juga menderita kelainan jantung bawaan dan infeksi paru-paru. Namun Chanbua menolak. Bagi dia yang seorang penganut Budha, aborsi adalah perbuatan dosa.
Beberapa bulan kemudian, Chanbua melahirkan sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan, milik pasangan Australia itu. Dan benar saja, salah satu dari mereka yang kemudian diberi nama Gammy lahir tak sempurna.
Karena ditinggalkan orang tuanya, Chanbua merasa tak tega dan memutuskan untuk merawat Gammy, meski hidupya berada di tengah kemiskinan dan lilitan utang. Dia berani mengambil risiko yang sangat besar.
Begitu berita ini tersebar di media, uluran tangan datang untuk Chanbua dan Gammy. Sebuah kampanye online, GoFundMe, diluncurkan. Dana sebesar US$ 206 ribu telah terkumpul untuk biaya perawatan medis Gammy, yang ini masih berada di sebuah rumah sakit di Bangkok dan dalam kondisi stabil.
Kasus ini menjadi perhatian dunia dan menyebabkan kemarahan di Australia. Bahkan Perdana Menteri Australia Tonny Abbott dan Menteri Imigrasi Scott Morrison pun mengungkapkan penyesalannya.
Namun demikian, pasangan Australia yang "meminjam" kandungan Chanbua dengan bayaran sebesar US$ 16 ribu itu mengatakan bahwa mereka tidak tahu jika putri mereka memiliki saudara kembar. Pasangan ini juga mengaku kesulitan menghubungi agen surrogacy untuk membantu menghubungkan mereka dengan Chanbua.
ANINGTIAS JATMIKA | ABC NET
Terpopuler
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
ISIS Kuasai 3 Kota di Utara Irak
12 Pria Disunat Paksa Atas Permintaan Istri Mereka