TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat siap memberikan dukungan militer kepada Irak untuk membantu mengusir para pejuang pendukung Al-Qaeda yang telah mengusai sejumlah kota di Negeri 1001 Malam. Hal tersebut disampaikan Presiden Barack Obama kepada media, Kamis, 12 Juni 2014.
Menurut Presiden Obama, AS tidak menutup kemungkinan akan melakukan gempuran udara. Jika hal ini benar-benar terjadi, aksi militer tersebut menjadi invasi militer pertama AS sejak Negeri Abang Sam itu memimpin pasukan sekutu menyerbu Irak pada 2011 untuk menggulingkan Saddam Hussein.
Pernyataan keras Obama yang disampaikan pada Kamis, 12 Juni 2014, itu merupakan jawaban atas ulah pejuang kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) yang telah menguasai sebagian besar wilayah utama negara di bagian utara. Setelah itu mereka bersumpah akan melanjutkan serangan ke Ibu Kota Bagdad.
"Irak akan terus membutuhkan bantuan dari kami dan komunitas internasional," kata Obama.
Di tengah hasratnya mendirikan negara Islam di wilayah sekitar perbatasan Irak dan Suriah, ISIL telah melancarkan berbagai serangan militer di hampir sepertiga wilayah Irak bersama sejumlah kelompok bersenjata lain.
Pada Rabu, 11 Juni 2014, para pejuang bersenjata tersebut menguasai Tikrit yang berjarak 140 kilometer sebelah barat daya Bagdad. Di kota ini, tentara Irak lari kocar-kacir. Adapun sehari sebelumnya, mereka telah mengendalikan Kota Mosul, kota terbesar kedua Irak. Mereka juga menduduki Kota Falujjah dan kantong-kantong lainnya yang didiami mayoritas muslim Sunni di Provinsi Anbar, sebelah barat Bagdad.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Lain:
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY