TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah Junta Militer Thailand akan membuka Goverment House atau Kantor Perdana Menteri akan kembali aktif Senin, 2 Juni 2014. Kantor ini ditutup para pengunjuk rasa sejak enam bulan lalu dalam upaya melengserkan kekuasaan Yingluck Shinawatra.
"Ini seperti kembali ke rumah. Saya berharap tidak akan ada kecelakaan politik lainnya yang memaksa kami berkantor berpindah-pindah," kata seorang pejabat pemerintah yang enggan disebut namanya, Sabtu, 31 Mei 2014. (Baca: Redam Demonstran, Thailand Blokir Facebook)
Beberapa pegawai sudah membenahi dokumen-dokumen dan membersihkan peralatan kantor. Menurut petugas, beberapa peralatan pengeras suara telah dipindahkan ke Naree Samosorn Building, yang biasanya berfungsi sebagai pusat konferensi pers junta.
Anak buah Jenderal Adul Saengsingkaew, Wakil Kepala Dewan Nasional untuk Ketentraman dan Ketertiban, telah memeriksa bangunan kantor untuk melihat kelayakan bangunan.
Lebih dari 30 penjual makanan juga senang Government House dibuka kembali. Penutupan ini telah membuat hidup mereka sulit, karena mereka tidak bisa mendapatkan uang dan harus mengambil pinjaman untuk menutupi biaya hidup.
Mereka memeriksa toko-toko dan menemukan bahwa peralatan dapur yang rusak, berkarat atau hilang. Mereka telah meminta kompensasi. (Baca: Tak Semua Wisatawan Kena Dampak Kudeta Thailand)
BANGKOK POST | EKO ARI
Berita Lainnya
Selain Anggito, SBY Ganti Dirjen Kemenag yang Lain
Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo
Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan