TEMPO.CO, Beijing - Sempat dinyatakan hilang, jurnalis Cina yang dikenal bersuara lantang, Gao Yu, 70 tahun, ternyata ditangkap oleh aparat kepolisian Beijing pada 24 April lalu. Ia dituduh telah membocorkan dokumen rahasia Partai Komunis Cina kepada asing. Penangkapan Gao terjadi menjelang peringatan 25 tahun peristiwa pembantaian dan penguburan massal Tiananmen, 4 Juni mendatang.
Penangkapan Gao diumumkan melalui media pemerintah, China Central Televison dan Xinhua, Jumat, 9 Mei 2014. Gao ditangkap setelah polisi menemukan sejumlah bukti penting negara yang dibocorkan jurnalis perempuan itu ke situs asing. Namun tidak dirinci apa yang dimaksud bukti penting itu.
Gao tampil di televisi pemerintah Cina pada 8 Mei 2014 untuk memberikan pernyataan terkait dengan penangkapan dirinya. Ia mengaku bersalah telah melanggar hukum dan mencederai kepentingan negara.
"Saya yakin atas kesalahan saya melanggar hukum dan mengancam kepentingan negara. Apa yang telah saya lakukan adalah kesalahan besar. Saya sungguh-sungguh mendapat pelajaran dari pengalaman ini dan mengakui kesalahan saya," kata Gao seperti dilansir AFP.
Gao tercatat sebagai kontributor tetap untuk media Jerman, Deutsch Welle. Artikel terbaru Gao yang terbit pada 23 April 2014 menyoroti tewasnya pemimpin partai reformis Hu Yaobang pada April 1986. Peristiwa ini dikenang sebagai gerakan 50 hari demokrasi di Cina.
Penangkapan ini merupakan yang kedua kalinya bagi Gao. Ia sebelumnya telah menjalani hidup di penjara selama 7 tahun sebagai ganjaran atas kerja jurnalistiknya di bidang politik. Ia menjadi satu dari sejumlah akademikus dan aktivis yang ditahan di negara itu menjelang peringatan gerakan prodemokrasi Tiananmen ke-25.
DEUTSCH WELLE | SOUTH CHINA MORNING POST | MARIA RITA HASUGIAN
Terpopuler:
Cara Bupati Bogor Mengelak Disebut Terima Suap
Kabar Olga Meninggal Beredar, Billy Tak di Sisinya
Kata Korut, Obama seperti 'Monyet Hitam'