TEMPO.CO, Abuja - Para tahanan yang diduga anggota kelompok militan Boko Haram melakukan perlawanan di penjara badan intelijen domestik Nigeria (SSS), Ahad, 30 Maret 2014. Akibatnya, 21 orang tewas dalam kejadian itu. Menurut situs berita Dawn, seluruh korban meninggal adalah tahanan. Sedangkan dua petugas mengalami luka tembak. (Baca: Desa di Nigeria Diserang Lagi, 31 orang Tewas).
"Para tahanan meninggal dalam usaha melarikan diri," kata juru bicara SSS, Marilyn Ogar. "Sebanyak 18 tahanan meninggal di tempat, tiga tahanan tewas seusai kejadian, dan dua penjaga mengalami luka serius."
Sedangkan Chicago Tribune mengabarkan satu dari korban meninggal adalah penjaga penjara. Informasi itu didapatkan dari sumber di bagian keamanan penjara. "Seorang penjaga tewas dalam perang senjata dalam penjara sebelum militer muncul." (Baca juga: Diserang Boko Haram, 59 Siswa Tewas Terbakar).
Insiden itu terjadi pada pukul 07.15, waktu setempat, ketika seorang petugas memberikan makan ke tahanan. Kata Ogar, seorang tahanan mencoba melucuti si petugas dengan memukul bagian belakang kepalanya dengan borgol. "Usahanya untuk melarikan diri pun menarik perhatian penjaga lain," ujar Ogar. (Baca: 20 Militan Boko Haram Ditangkap di Nigeria).
Mengenai perang senjata di dalam penjara, bagaimana para tahanan meninggal, dan mengapa mereka ditahan, Ogar tidak memberikan penjelasan. Sedangkan juru bicara Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, Reuben Abati, menyatakan bahwa kerusuhan itu tidak berpengaruh dengan vila sang pemimpin negara yang lokasinya berdekatan. "Apa yang terjadi di Markas SSS tidak ada hubungannya dengan vila Presiden. Dan kini kondisi Presiden Jonathan dalam keadaan baik," tulis Abati di akun Twitter-nya.
DAWN | CHICAGO TRIBUNE | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
Sempat Ditahan Al-Qaidah, Dua Jurnalis Spanyol Bebas
Cari MH370, TNI AU Menyisir Pulau Rondo Aceh
Ulama Internasional: Negara Islam Harus Tolak Intervensi Barat
Inggris Resmi Akui Pernikahan Sesama Jenis
Sensus Pertama di Myanmar, Rohingya Tak Diakui