Seorang agen FBI ditugaskan datang ke apartemen Boris Ivanov, KGB rezident di New York. Saat itu Ivanov membanting pintu, tetapi sang agen sudah mengatakan ia ingin bertemu mereka pada saat dan di suatu tempat. Faktanya, agen kontraintelijen KGB muncul pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Kata agen FBI saat itu, mereka menjalankan operasi itu selama enam bulan. "Kami berharap pertanyaan mereka bisa membawa kita ke identitas Dick, pertanyaan-pertanyaan yang mereka tanyakan dan pertanyaan yang tak mereka tanyakan --karena itu akan menunjukkan mereka memiliki sumber di area tersebut. "Tapi KGB 'tidak pernah mengajukan pertanyaan yang tepat,' dan operasi itu terbukti sia-sia," kata agen itu.
Saat penyelidikan berlangsung, keaslian Aleksei Kulak sempat dipertanyakan: apakah dia seorang "agen lapangan" untuk FBI, atau agen ganda yang ditanam oleh KGB?
Kulak, yang menjadi sumber dari segala kekacauan ini, tiba di New York pada 28 November 1961, hanya beberapa bulan sebelum dia muncul di kantor FBI dengan membawa berita soal Dick. Saat itu, agen KGB itu menggunakan penyamaran sebagai konsultan untuk sebuah komite PBB tentang efek radiasi nuklir, namun misi sebenarnya adalah untuk mengumpulkan informasi ilmiah dan teknis rahasia untuk KGB.
Pada bulan Februari 1963, peyamaran Kulak berganti sebagai ilmuwan di misi Soviet untuk PBB, dan kembali ke Moskow pada tahun 1967. Dia kembali ke misi Soviet di New York tahun 1971 dan tinggal enam tahun lagi sebelum pulang untuk selamanya. Sejumlah agen mengatakan, ia memberi informasi kepada FBI selama sepuluh tahun.
Kulak secara berkala bertemu diam-diam dengan agen FBI, dan rekaman video dari sesi pertemuan itu memperlihatkan ada sebotol Scotch di atas meja. Kulak peminum berat, dan botol itu dianggap sebagai pelumas yang diperlukan untuk mengorek keterangan darinya.
"Informasi yang dia berikan selama bertahun-tahun adalah sebagian bagus --dan masuk kategori sangat baik untuk mengidentifkasi petugas KGB lainnya," kata seorang mantan pejabat senior FBI, agen kontraintelijen di New York pada saat itu. Kulak, katanya, mengidentifikasi setiap orang KGB di New York, ditambah banyak sumber-sumber mereka.
Dalam pandangan David Major, Kulak adalah "salah satu sumber yang paling penting yang dimiliki FBI" dan "perwira pertama KGB yang pernah dipekerjakan oleh FBI". Dia menambahkan, "KGB tidak akan pernah mengirim seorang perwira sebagai pembelot palsu.
Kulak, menurut agen ini, mengatakan bahwa Dick telah memberitahu KGB soal sandi pengawasan FBI, kode rahasia pengintaian FBI yang digunakan untuk berkomunikasi saat mengintai pergerakan agen Soviet.
CIA, juga resah pada pertanyaan soal kejujuran Kulak itu. James Angleton, kepala kontra-intelijen, tidak pernah percaya bahwa Kulak dia adalah sumber tulen. Setelah Angleton dipecat, penggantinya menyimpulkan bahwa Kulak adalah sumber yang valid, dan dua spesialis kontraintelijen CIA yang ditugaskan untuk meninjau file FBI setuju dengan penilaian itu.
Tapi orang lain yang meragukan keasliannya untuk bekerja sebagai mata-magta AS juga karena melihat bahwa ketika ia kembali ke Moskow tahun 1976, Kulak tidak dieksekusi. Ini beda dengan nasib agen GRU Dmitri Fedorovich Polyakov, yang memberikan informasi berharga kepada CIA dan FBI selama 18 tahun sampai agen CIA Aldrich Ames mengkhianatinya pada 1980-an.