Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Mata-mata KGB di Tubuh FBI

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Tempo/Arnold Simanjuntak
Tempo/Arnold Simanjuntak
Iklan

Seorang agen FBI ditugaskan datang ke apartemen Boris Ivanov, KGB rezident di New York. Saat itu Ivanov membanting pintu, tetapi sang agen sudah mengatakan ia ingin bertemu mereka pada saat dan di suatu tempat. Faktanya, agen kontraintelijen KGB muncul pada waktu dan tempat yang ditentukan.

Kata agen FBI saat itu, mereka menjalankan operasi itu selama enam bulan. "Kami berharap pertanyaan mereka bisa membawa kita ke identitas Dick, pertanyaan-pertanyaan yang mereka tanyakan dan pertanyaan yang tak mereka tanyakan --karena itu akan menunjukkan mereka memiliki sumber di area tersebut. "Tapi KGB 'tidak pernah mengajukan pertanyaan yang tepat,' dan operasi itu terbukti sia-sia," kata agen itu.

Saat penyelidikan berlangsung, keaslian Aleksei Kulak sempat dipertanyakan: apakah dia seorang "agen lapangan" untuk FBI, atau agen ganda yang ditanam oleh KGB?

Kulak, yang menjadi sumber dari segala kekacauan ini, tiba di New York pada 28 November 1961, hanya beberapa bulan sebelum dia muncul di kantor FBI dengan membawa berita soal Dick. Saat itu, agen KGB itu menggunakan penyamaran sebagai konsultan untuk sebuah komite PBB tentang efek radiasi nuklir, namun misi sebenarnya adalah untuk mengumpulkan informasi ilmiah dan teknis rahasia untuk KGB.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada bulan Februari 1963, peyamaran Kulak berganti sebagai ilmuwan di misi Soviet untuk PBB, dan kembali ke Moskow pada tahun 1967. Dia kembali ke misi Soviet di New York tahun 1971 dan tinggal enam tahun lagi sebelum pulang untuk selamanya. Sejumlah agen mengatakan, ia memberi informasi kepada FBI selama sepuluh tahun.

Kulak secara berkala bertemu diam-diam dengan agen FBI, dan rekaman video dari sesi pertemuan itu memperlihatkan ada sebotol Scotch di atas meja. Kulak peminum berat, dan botol itu dianggap sebagai pelumas yang diperlukan untuk mengorek keterangan darinya.

"Informasi yang dia berikan selama bertahun-tahun adalah sebagian bagus --dan masuk kategori sangat baik untuk mengidentifkasi petugas KGB lainnya," kata seorang mantan pejabat senior FBI, agen kontraintelijen di New York pada saat itu. Kulak, katanya, mengidentifikasi setiap orang KGB di New York, ditambah banyak sumber-sumber mereka.

Dalam pandangan David Major, Kulak adalah "salah satu sumber yang paling penting yang dimiliki FBI" dan "perwira pertama KGB yang pernah dipekerjakan oleh FBI". Dia menambahkan, "KGB tidak akan pernah mengirim seorang perwira sebagai pembelot palsu.

Kulak, menurut agen ini, mengatakan bahwa Dick telah memberitahu KGB soal sandi pengawasan FBI, kode rahasia pengintaian FBI yang digunakan untuk berkomunikasi saat mengintai pergerakan agen Soviet.

CIA, juga resah pada pertanyaan soal kejujuran Kulak itu. James Angleton, kepala kontra-intelijen, tidak pernah percaya bahwa Kulak dia adalah sumber tulen. Setelah Angleton dipecat, penggantinya menyimpulkan bahwa Kulak adalah sumber yang valid, dan dua spesialis kontraintelijen CIA yang ditugaskan untuk meninjau file FBI setuju dengan penilaian itu.

Tapi orang lain yang meragukan keasliannya untuk bekerja sebagai mata-magta AS juga karena melihat bahwa ketika ia kembali ke Moskow tahun 1976, Kulak tidak dieksekusi. Ini beda dengan nasib agen GRU Dmitri Fedorovich Polyakov, yang memberikan informasi berharga kepada CIA dan FBI selama 18 tahun sampai agen CIA Aldrich Ames mengkhianatinya pada 1980-an.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran