TEMPO.CO, Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyampaikan seruan baru kepada pemerintah Suriah dan oposisi agar bekerja sama mengusir seluruh teroris dan ekstrimis dari Suriah. Seruan itu disampaikan pada awal pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Suriah Urusan Ekonomi, Qadri Jamil, di Moskow. Lavrov mengatakan, kesepakatan bulan lalu di Irlandia Utara menyebutkan bahwa kedua belah pihak--pemerintah dan oposisi--perlu segera bekerja sama untuk mengusir kelompok ekstrimis.
Kantor berita Interfax dalam laporannya pada Senin, 22 Juli 2013, mengatakan, kerja sama mengusir ekstrimis dari Suriah itu akan menjadi salah satu poin usulan konferensi perdamaian internasional.
"Kami menyesal tidak seperti pemerintah Suriah, kelompok oposisi, termasuk Dewan Nasional, belum siap melakukan pengusiran," kata Lavrov.
Lawatan Jamil berlangsung di tengah-tengah perbedaan pendapat mengenai Suriah, antara Rusia dengan Amerika Serikat, menjelang konferensi internasional. Pemerintah Suriah bersedia hadir dalam pertemuan tersebut dalam rangka menundukkan para pemberontak.
Jamil menerangkan, Rusia selaku sekutu juga akan mendiskusikan dengan Suriah mengenai kemungkinan Moskow meningkatkan bantuan ke Damaskus, guna membantu Suriah mengatasi ekonomi akibat perang saudara. Pada kesempatan pertemuan itu, ujar Jamil, Damaskus berharap ada kesepakatan mengakhiri (perang) para akhir tahun.
"Kami mendiskusikannya, meskipun masih terlalu dini," kata Jamil, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia, Interfax. Dia menambahkan, seluruh kesepakatan itu antara lain soal kontrak kontroversial mengenai pengiriman sistem misil S-300 ke Damaskus masih berjalan di tempat.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Melawan FPI, Tiga Orang Kendal Ditangkap Polisi
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
FITRA: Gaya Blusukan Jokowi Mirip Artis
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI
Siswi Meninggal, Menteri Nuh: Harus Diusut Tuntas