Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suhu Panas Memperparah Penderitaan di Gaza, Pengungsi Minum Kurang dari 1 Liter Air per Hari

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suhu musim panas yang semakin intens memperburuk penderitaan warga di Jalur Gaza di tengah runtuhnya sektor kesehatan, pengungsian internal, kurangnya air bersih, meluasnya penyebaran penyakit menular dan kurangnya jumlah truk bantuan kemanusiaan. 

Dalam sebuah wawancara dengan Voice of Palestine Radio, seperti dikutip kantor berita Palestina WAFA pada Senin, 29 April 2024, staf dukungan dan advokasi badan bantuan ActionAid Reham Al-Jaafari menyerukan perlunya menghentikan agresi Israel sehingga badan-badan bantuan dan kesehatan dapat memberikan bantuan.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya mendatangkan bahan bakar dan membuka penyeberangan sebagai titik masuk bantuan kemanusiaan lewat jalur darat.

Departemen Meteorologi Palestina (PMD) memperkirakan suhu di Palestina pada Senin sedikit meningkat, yaitu empat derajat Celcius di atas rata-rata tahunan.

Dua orang anak di Gaza telah meninggal akibat suhu panas, menurut laporan yang diterima oleh badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

“Ketika suhu meningkat, kondisi kehidupan di Gaza memburuk,” kata badan tersebut di platform media sosial X pada Ahad, 28 April 2024.

UNRWA juga mencatat bahwa setiap pengungsi di Gaza hanya mempunyai akses terhadap kurang dari 1 liter air per hari untuk minum, dibandingkan dengan batas minimum yang ditetapkan sebesar 15 liter menurut standar SpherePro.

Badan PBB tersebut menyerukan gencatan senjata segera, dengan mengatakan bahwa anak-anak adalah pihak yang paling terdampak dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 dan krisis kemanusiaan yang menyusul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami mendapat laporan sedikitnya dua anak meninggal akibat kepanasan. Apa lagi yang harus ditanggung: kematian, kelaparan, penyakit, pengungsian, yang kini tinggal di bangunan mirip rumah kaca di bawah panas terik,” kata Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu lalu memperingatkan warga terhadap adanya penyebaran banyak penyakit dan epidemi akibat semburan air limbah, penumpukan sampah di jalan-jalan dan di antara tenda-tenda pengungsi.

Kementerian tersebut juga melaporkan adanya penyebaran reptil dan serangga di tengah suhu tinggi di Gaza, yang menandakan kemungkinan bencana kesehatan.

“Kami mengimbau kepada semua lembaga nasional dan kemanusiaan yang berkepentingan atas keperluan dan kecepatan intervensi,” kata Kementerian Kesehatan Gaza di laman Facebook-nya.

WAFA

Pilihan Editor: 5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

39 menit lalu

Lily Greenberg. Istimewa
Pertama Kali, Staf Yahudi Biden Mundur Memprotes Dukungan AS terhadap Israel di Gaza

Lily Greenberg Call, seorang staf Yahudi di Departemen Dalam Negeri AS, menuduh Biden memberikan dukungan bagi "bencana" serangan Israel di Gaza


9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

1 jam lalu

Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan (Dok. Mer-C)
9 WNI Relawan MER-C Tertahan Keluar dari Jalur Gaza

Sembilan orang relawan medis MER-C tertahan ketika berupaya keluar dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah.


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 jam lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 jam lalu

Tentara Israel berjaga dekat truk bantuan kemanusiaan, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, dekat titik Penyeberangan Erez di Gaza utara, 1 Mei 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel


Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

5 jam lalu

Bangunan berdiri di Universitas Al-Azhar-Gaza yang rusak akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza, 28 April 2024. Setelah 200 hari lebih berlangsungnya perang di Gaza, Israel kini disebut tidak hanya melakukan genosida tapi juga menghancurkan sistem pendidikan. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.


Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

16 jam lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

16 jam lalu

Suasana acara doa bersama peringatan ke-76 tahun Al-Nakba di Kantor Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024. Acara yang dihadiri oleh puluhan komunitas warga Palestina dan tamu undangan lainnya itu digelar untuk  peringatan ke-76 Tahun Al-Nakba. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina

Kementerian Luar Negeri kembali menegaskan dukungan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap Palestina.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

21 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

1 hari lalu

Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
ICJ akan Gelar Sidang Serangan Israel ke Rafah Pekan Ini

Pengadilan tinggi PBB (ICJ) menggelar sidang atas permintaan Afrika Selatan agar Israel dipaksa menghentikan serangan ke Rafah


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

1 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.