TEMPO.CO, Jakarta - Suhu musim panas yang semakin intens memperburuk penderitaan warga di Jalur Gaza di tengah runtuhnya sektor kesehatan, pengungsian internal, kurangnya air bersih, meluasnya penyebaran penyakit menular dan kurangnya jumlah truk bantuan kemanusiaan.
Dalam sebuah wawancara dengan Voice of Palestine Radio, seperti dikutip kantor berita Palestina WAFA pada Senin, 29 April 2024, staf dukungan dan advokasi badan bantuan ActionAid Reham Al-Jaafari menyerukan perlunya menghentikan agresi Israel sehingga badan-badan bantuan dan kesehatan dapat memberikan bantuan.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mendatangkan bahan bakar dan membuka penyeberangan sebagai titik masuk bantuan kemanusiaan lewat jalur darat.
Departemen Meteorologi Palestina (PMD) memperkirakan suhu di Palestina pada Senin sedikit meningkat, yaitu empat derajat Celcius di atas rata-rata tahunan.
Dua orang anak di Gaza telah meninggal akibat suhu panas, menurut laporan yang diterima oleh badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
“Ketika suhu meningkat, kondisi kehidupan di Gaza memburuk,” kata badan tersebut di platform media sosial X pada Ahad, 28 April 2024.
UNRWA juga mencatat bahwa setiap pengungsi di Gaza hanya mempunyai akses terhadap kurang dari 1 liter air per hari untuk minum, dibandingkan dengan batas minimum yang ditetapkan sebesar 15 liter menurut standar SpherePro.
Badan PBB tersebut menyerukan gencatan senjata segera, dengan mengatakan bahwa anak-anak adalah pihak yang paling terdampak dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 dan krisis kemanusiaan yang menyusul.
“Kami mendapat laporan sedikitnya dua anak meninggal akibat kepanasan. Apa lagi yang harus ditanggung: kematian, kelaparan, penyakit, pengungsian, yang kini tinggal di bangunan mirip rumah kaca di bawah panas terik,” kata Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu lalu memperingatkan warga terhadap adanya penyebaran banyak penyakit dan epidemi akibat semburan air limbah, penumpukan sampah di jalan-jalan dan di antara tenda-tenda pengungsi.
Kementerian tersebut juga melaporkan adanya penyebaran reptil dan serangga di tengah suhu tinggi di Gaza, yang menandakan kemungkinan bencana kesehatan.
“Kami mengimbau kepada semua lembaga nasional dan kemanusiaan yang berkepentingan atas keperluan dan kecepatan intervensi,” kata Kementerian Kesehatan Gaza di laman Facebook-nya.
WAFA
Pilihan Editor: 5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD