TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Sebanyak 200 ribu orang turun ke jalan di kota-kota besar di Brasil, Senin, 17 Juni 2013, dalam gelombang protes terbesar dalam 2 dekade di negeri itu. Mereka melontarkan kemarahan atas buruknya layanan publik, kekerasan oleh aparat kepolisian, dan korupsi dalam pemerintahan.
Demonstrasi, yang berawal dari diskusi di situs jejaring sosial, pertama pecah di Sao Paulo, Rio de Janeiro, Belo Horizonte, dan Brazilia. Demonstran naik ke atap gedung Kongres Brasil dan kemudian menyerbu ke dalam. Lalu lintas lumpuh hampir di setengah lusin kota.
Demonstrasi hari Senin adalah yang terbaru dalam dua minggu terakhir. Ekonomi Brasil yang lesu, tingginya inflasi, dan lonjakan dalam kejahatan dengan kekerasan kekerasan menjadi pemicunya.
Beberapa demonstran di Rio melemparkan batu ke arah polisi, membakar mobil yang diparkir, dan merusak gedung Parlemen. Demonstran juga menghancurkan properti di kota Porto Alegre.
Para demonstran melambaikan bendera Brasil, menari dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Orang-orang telah sadar" dan "Maafkan atas ketidaknyamanan ini, Brasil harus berubah."
Brasil akan menjadi tuan rumah Piala Konfederasi tahun depan. Pemerintah berharap peristiwa ini, bersama dengan Olimpiade 2016, akan menampilkan Brasil sebagai kekuatan yang muncul di panggung global. Brasil juga bersiap-siap untuk menyambut lebih dari 2 juta pengunjung pada bulan Juli saat Paus Fransiskus melakukan lawatan luar negeri pertamanya ke negeri itu.
REUTERS | TRIP B
Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terhangat
BBM Naik, Upah Buruh Harus Naik
Jelang Kenaikan Harga BBM, Antrean SPBU Mengular
BBM Naik, Polisi Bersenjata Lengkap Jaga SPBU