TEMPO.CO, Sao Paolo - Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah. Kondisinya memprihatinkan dengan rambut dan kuku sangat panjang serta tidak mampu berkata apa-apa.
"Dia bangkit dan merasa terganggu. Dia tidak mampu berbicara sedikit pun. Kami membawanya keluar rumah, dan dia masih tidak berkata. Kami tidak tahu, apakah dia takut atau terpengaruh obat-obatan (dibius)," kata Kepala Polisi Celso Marchiori, seperti dilansir Metro pada Selasa, 25 Oktober 2016.
"Dia tidak mengenal kami sebagai polisi. Kami menolong dan membawanya segera ke rumah sakit."
Baca:
1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI
Yingluck Tuntut Jenderal Chan-ocha Usut Korupsi Saudaranya
Duterte Persilakan Pengusaha Amerika Serikat Angkat Kaki dari Filipina
Marchiori menyatakan korban bernama Armando de Andrade, 36 tahun. Dia ditemukan di ruang bawah tanah di rumah ayahnya di Sao Paolo, Brasil.
Tetangga korban menyebutkan Armando adalah remaja yang normal saat berusia 16 tahun. Dia menyukai skateboard dan gitar. Namun tiba-tiba dia menghilang. Keluarga Armando selalu menuturkan dia pindah ke Brasil utara dan hidup bahagia.
"Setiap kali kami bertanya tentangnya, mereka mengatakan hal yang sama. Dia hidup di wilayah utara, dia sehat, dia bekerja, dia berkeluarga di sana. Itu yang mereka katakan kepada kami," ucap Ederson Silva, teman semasa kecil Armando.
Tapi Amancio de Andrade, ayah Armando, membantah tuduhan penyekapan selama 20 tahun. Dia mengklaim, anaknya meninggalkan rumah pada usia 18 tahun dan baru kembali minggu lalu. "Dia seorang pria. Kami lama tidak berkomunikasi. Kemudian minggu lalu, saya membuka pintu rumah dan bertemu dengannya. Saya beri dia makan dan tinggal di ruang bawah tanah. Dia yang meminta saya mengunci pintu agar tidak keluar," ujar Andrade.
Pemberitaan terbaru dari Globo News menyebutkan Amancio; Mary Elizabeth, ibu tirinya; dan Douglas Alexandre, anak mereka; telah diamankan pihak kepolisian dan didakwa atas kejahatan penyekapan dan penganiayaan. Sedangkan Armando masih dirawat di rumah sakit dan tetap dalam pengawasan selama satu bulan.
REZA SYAHPUTRA | MR