TEMPO.CO, Islamabad - Sejumlah pria bersenjata membunuh lima orang, termasuk empat pelacur, di kawasan konflik Provinsi Balochistan, Pakistan, Kamis pagi waktu setempat, 23 Mei 2013. 2013. Pada bagian lain di provinsi ini, sebuah bom mobil meledak menewaskan 12 orang, termasuk enam petugas kepolisian.
Awais Ahmed, petugas kepolisian distrik untuk Kota Sibi, mengatakan, empat pria bersenjata mengendarai dua motor membuka tembakan ke arah sebuah rumah prostitusi di kota. Dia katakan, dalam insiden serangan tersebut, empat pelacur dan seorang sopir taksi tewas. "Dua perempuan lainnya cedera serius," ujar Ahmed.
Sementara pada insiden kedua, sebuah bom mobil meledak di ibu kota provinsi, Quetta. Wakil Inspektur Jenderal Syed Ahmed Mobeen dalam keterangannya mengatakan, para penyerang menggunakan sebuah alat remote control untuk meledakkan bom ketika kendaraan polisi melintasi jalan.
Mobeen menambahkan, ledakan bom begitu kuat menyebabkan kerusakan di kawasan dekat toko dan rumah penduduk. "Ledakan itu mengakibatkan 21 orang cedera," kata Mobeen.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Tetapi pelaku diduga berasal dari para pemberontak Baloch yang beroperasi di kawasan tersebut.
Militan di Balochistan, provinsi kaya sumber gas alam, tengah bertempur melawan pasukan militer Pakistan guna menguasai daerah ini. Selama beberapa tahun, mereka tak bisa menerima pembayaran bagi hasil yang diberikan pemerintah pusat karena dianggap terlalu sedikit. Bagi hasil itu demi kebutuhan ekonomi mereka.
CNN | CHOIRUL
Berita terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Baca juga:
Ibu Darin Mumtazah: Wawancarai Saja Kucing Saya
Lutfi Hasan Ditahan, Rumah Darin Mumtazah Sepi
Ditanya Soal Darin Mumtazah, Luthfi Melirik
PKS Klaim Bisa Himpun Rp 2 Triliun Secara Sah