TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Komisi Pemilihan Umum Malaysia kembali memberikan jaminan bahwa tinta yang akan menandai pemilih dalam pemilu Minggu ini tidak gampang luntur. "Tidak peduli seberapa keras kita mencoba untuk menghilangkan noda di jari mereka, masih akan ada bekas yang terlihat pada kulit," kata wakil ketua lembaga ini, Datuk Wan Ahmad Wan Omar.
Sebelumnya, isu gampang lunturnya tinta pemilu menjadi perbincangan. Malaysiakini melaporkan, tak sulit untuk menghapuskan tinda penanda itu. Tak sampai enam jam, tinta akan segera terhapus begitu dicuci dengan air. "Hanya 30 persen yang tersisa, bahkan saya belum menggunakan sabun saat membersihkannya," kata seorang saksi.
Baca Juga:
Pada kuku, ia mengaku, memang tidak 100 persen hilang. "Akan sedikit sulit untuk dihapus. Tapi pada kulit, saya pikir akan segera hilang setelah mencuci dengan sedikit digosok menggunakan sabun," katanya.
Menurut Wan Omar, tinta itu terbuat dari perak nitrat. "Saya yakin tidak mungkin untuk mencuci noda tinta 100 persen. Mungkin seseorang dapat mengikis tinta pada kuku mereka tetapi kulit di sekitar kuku masih akan menunjukkan sedikit tinta," katanya kepada wartawan.
Selain itu, katanya, petugas di tempat pemungutan suara dilengkapi dengan kaca pembesar. "Mereka akan memeriksa semua jari pemilih sebelum mengizinkan orang untuk memilih," katanya.
Baca Juga:
Bahkan jika seseorang berhasil menghapus tinta, katanya, masih ada saringan lain untuk mencegahnya memilih ulang. "Begitu ia memilih, maka namanya akan dihapus. Jadi tak ada alasan baginya untuk dua kali memilih," katanya.
THE STAR | TRIP B