Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Capriles, Penantang Maduro, Memenuhi Janjinya  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Henrique Capriles. bbc.co.uk
Henrique Capriles. bbc.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Caracas - "Nicolas, saya tidak akan memberikan jalan terbuka lebar, teman. Anda harus mengalahkan saya dengan suara. Saya akan bertarung dengan tangan ini. Saya akan berjuang untuk setiap suara." Ini adalah janji kandidat presiden dari partai oposisi, Henrique Capriles, Maret lalu, kepada Nicolas Maduro, presiden ad interim Venezulea Nicholas Maduro yang menjadi rivalnya dalam pemilihan presiden untuk menggantikan Hugo Chavez.

Pemilihan umum presiden Venezuela akhirnya kelar 14 April lalu. Dalam pengumumannya, komisi pemilihan menyatakan Maduro unggul dengan perolehan suara 50.7 persen, Capriles 49.1 persen. Jumlah pemilih yang punya hak suara 18,9 juta, yang menggunakannya sekitar 78 persen.

Kemenangan Maduro memang sudah diprediksi sejumlah pihak. Dalam jajak pendapat datanalisis Maret lalu, Maduro diprediksi menang 49,2 persen suara, mengungguli Capriles yang memperoleh 34,8 persen. Hasil jajak pendapat lainnya memberi prediksi kemenangan Maduro dengan selisih 10 sampai 20 persen. Namun, perolehan suara 14 April lalu jauh di bawah itu: kurang dari 1 persen atau hanya selisih 235.000 suara.

Besarnya suara untuk Capriles juga tak sepenuhnya mengejutkan. Dalam pemilihan umum presiden Oktober 2012 lalu, Capriles memperoleh 6.591.304 suara, selisih 1.599.828 suara dari perolehan Chavez yang meraih 8.191.132 suara.

Dalam kampanyenya, Maduro menggunakan sentimen kedekatannya dengan Chavez, dan Capriles menyerangnya dengan menyatakan, "Nicholas, Anda bukan Chavez." Maduro menjawabnya dengan mengatakan, "Saya memang bukan Chavez. Tapi saya 'anaknya'."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski kerap menyerang sikap politik Chavez, Capriles tak menolak semua warisannya. Ia berjanji meneruskan program sosial era Chavez, tapi akan mengubah politik luar negerinya. Ia akan meninjau lagi kedekatannya dengan Kuba, Iran, dan Suriah, serta ingin membangun hubungan lebih baik dengan Amerika Serikat. Untuk isu domestik, Capriles berjanji untuk mengatasi masalah keamanan dan sejumlah soal ekonomi yang dianggap tak bisa diatasi di era Chavismo.

"Kami ingin keamanan dan makanan. Kami ingin kekurangan listrik berhenti. Dan kami tidak ingin penundaan lagi di metro. Ada banyak hal yang ditawarkan Capriles," kata Melia Lourenco, mahasiswa psikologi 18 tahun saat yang mengikuti kampanye Capriles, awal April lalu.

Capriles memang tak bisa mengalahkan kandidat pilihan Chavez, tapi ia membuktikan "janjinya" untuk tak membiarkan Maduro menang dengan mudah.

REUTERS | BBC | SLATE | SUFFRAGIO| ABC | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan anti huru hara di Caracas, Venezuela, 19 Juni 2017. Aksi unjuk rasa di Venezuela telah berlangsung sekitar dua bulan dan menewaskan lebih dari 70 orang. REUTERS
Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka


Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Petugas polisi Oscar Perez berpose untuk foto-foto dalam acara Badan Ilmiah, Penal dan Investigasi Kriminal (CICPC) di Caracas, Venezuela, 1 Maret 2015. REUTERS
Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.


Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.


Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Petugas polisi mengidentifikasi dirinya sebagai Oscar Perez dalam pernyataan video yang diposkan di platform media sosial Instagram. Instagram.com
Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.


Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Penentang Presiden Nicolas Maduro membidikkan ketapelnya saat demonstrasi menuju kantor ombudsman nasional di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Ratusan ribu membanjiri jalan-jalan selama sebulan terakhir untuk menuntut Akhir kepresidenan Maduro. AP/Ariana Cubillos
Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.


Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.


Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Ribuan penentang Presiden Nicolas Maduro berbaris di Caracas, Venezuela, 26 April 2017. Pasukan keamanan memblokir pemrotes anti-pemerintah yang berusaha melakukan demonstrasi ke kantor Ombudsman. AP/Fernando Llano
Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.


Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.


Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Seorang demonstran melemparkan kembali gas air mata saat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi dijutkan pada Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, 6 April 2017. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.


Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Nicolas Maduro. REUTERS/Jorge Silva
Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.