TEMPO.CO, Caracas-Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan sedikitnya 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan memuntahkan sedikitnya 15 tembakan ke gedung Kementerian Dalam Negeri.
Berdasarkan rekaman yang ditayangkan BBC, 28 Juni 2017, helikopter berputar-putar beberapa kali mengitari gedung Mahkamah Agung Venezuela. Kemudian terdengar ledakan. Satu granat ditemukan tidak meledak.
Baca: Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS
Menurut aparat polisi, seseorang telah mencuri helikopter polisi untuk melakukan aksinya.
Presiden Nicolas Maduro menuding penembakan granat ke gedung Mahkamah Agung dan penembakan ke Kementerian Dalam Negeri sebagai serangan teroris. Maduro memerintahkan aparat militer untuk bersiaga.
"Saya telah mengaktifkan peringatan kepada pasukan bersenjata di seluruh negeri untuk menjaga perdamaian. Cepat atau lambat, kita akan menangkap helikopter dan mereka yang melakukan serangan teror ini," kata Maduro.
Tidak ada korban terluka maupun tewas setelah helikopter menjatuhkan granat dan mengeluarkan tembakan.
Baca: Kelaparan, Ribuan Warga Venezuela Menyeberang ke Kolombia
Peristiwa itu terjadi setelah unjuk rasa besar-besaran kelompok oposisi Maduro yang dituntut mundur setelah krisis politik dan ekonomi yang berkepanjangan di Venezuela.
Kelompok oposisi kerap mengkritik Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri sebagai pendukung Maduro dengan memberikan Maduro kewenangan lebih besar dalam memerintah Venezuela yang berujung pada krisis.
Polisi Venezuela telah mengidentifikasi pelaku pelemparan granat ke gedung Mahkamah Agung dan penembakan ke Kementerian Dalam Negeri dengan menggunakan helikopter.
BBC NEWS | MARIA RITA