TEMPO.CO, Caracas- Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan melemparkan granat dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri pada Selasa sore, 27 Juni 2017.
Helikopter yang digunakan dalam penyerangan gedung Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri Venezuela ditemukan di perairan pantai Karibia yang terletak di utara Venezuela. Pasukan khusus belum menemukan jejak persembunyian Perez.
Baca: Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?
"Kami minta dukungan penuh untuk menemukan si fanatik dan teroris ekstrimis ini," kata Tareck El Aissami, wakil presiden Venezuela seperti dikutip dari Reuters, 29 Juni 2017.
Beberapa saat setelah penyerangan ke gedung Mahkamah Agung dan Kementerian Dalam Negeri, Presiden Nicolas Maduro menyatakan Perez sebagai teroris. Maduro menuding Perez, Kepala Operasi Divisi Pasukan Angkatan Udara dan personil terlatih di Brigade Aksi Khusus, sebagai pencuri helikopter militer dan menjatuhkan granat ke gedung vital sebagai upaya kudeta.
Baca: Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung
Perez dituding bekerja untuk Badan Intelijen Amerika Serikat,CIA dan Kedutaan Besar Amerika di Caracas, ibu kota Venezuela.
Beberapa saat setelah aksi penyerangan gedung Mahkamah Agung, Perez, pilot helikopter, muncul dalam rekaman video di Instagram membacakan surat pernyataan yang isinya mengajak seluruh warga mengakhiri tirani dan impunitas di pemerintahan. Perez juga membawa spanduk bertuliskan " Bebas" dan lengan kirinya dibalut pita ungu yang disebutnya sebagai simbol persekutuan kebenaran dan Yesus Kristus.
REUTERS | BBC | GUARDIAN | MARIA RITA