TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Sebanyak 1.000 orang bersenjata asal Filipina Selatan dikabarkan kembali berlabuh di Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Mereka berencana membantu pasukan penyusup pimpinan Agbimuddin Kiram yang sudah hampir dua bulan belakangan bertempur dengan militer Malaysia.
Juru bicara Moro National Liberation Front (MNLF), Emmanuel Fontanilla, mengatakan, mereka adalah serdadu terlatih yang dipersiapkan sejak konflik pecah di Sabah. Kali ini, demi mengelabui blokade dua negara di lepas pantai Sulu, para penyusup berangkat dalam kelompok-kelompok kecil bersenjata lengkap. “Mereka sudah mendapatkan perintah untuk bisa membantu saudaranya sesama muslim di Sabah,” kata Emmanuel.
Baca Juga:
Dari pemberitaan The Star Filipina, para pejuang bersenjata yang telah bersandar itu rupanya sudah langsung terlibat dalam kontak senjata yang kembali terjadi sepekan lalu. Pertempuran dikabarkan terjadi di pantai timur Sabah, tempat kekuatan militer Malaysia berada.
Seperti diketahui, konflik bersenjata di Sabah sudah berlangsung sejak pendaratan pertama laskar yang mengklaim dirinya sebagai utusan Kesultanan Sulu itu. Mereka ingin merebut kembali tanah Sabah beserta isinya dari tangan Malaysia. Namun keinginan itu jelas mendapat reaksi keras dari negeri jiran itu. Walhasil, pertempuran pun tak terelakkan. Sebanyak 67 lebih orang Sulu tewas dalam pertempuran, sementara 157 lainnya ditangkap dengan tuduhan menyebar teror.
SANDY INDRA PRATAMA | MALAYSIAN INSIDER
Baca Juga:
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Beredar, Video Tari Bugil Pelajar di Bima
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara