TEMPO.CO, Yangon – Penerima hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, kembali terpilih sebagai ketua partai oposisi Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), pada hari terakhir kongres pertama mereka, Minggu, 10 Maret 2013.
Kongres LND juga menambah jumlah anggota Komite Eksekutif Pusat, dari tujuh menjadi 15 orang. Menjelang pemilihan umum Myanmar pada 2015, partai itu berusaha memunculkan wajah-wajah baru, yang berpengalaman dan beragam, tanpa mengabaikan anggota lama.
“Kita harus melihat seberapa efektif dan efisien para pemimpin baru dalam melaksanakan tugasnya,” kata Suu Kyi, yang telah memimpin LND sejak pertama kali terbentuk pada 1988. “Kami berharap mereka bisa belajar dari pengalaman.”
Suu Kyi adalah satu-satunya anggota dari Dewan Eksekutif sejak awal didirikan. Anggota baru lainnya sebagian besar loyalis partai. Ke-120 anggota Komite Pusat dipilih oleh 894 delegasi dan disahkan Dewan Eksekutif, dengan lima anggota cadangan.
Partai yang muncul dari gerakan pro-demokrasi 1988 itu memenangi pemilu 1990, tapi tidak diakui junta militer. LND memboikot pemilu 2010 karena menganggap undang-undangnya tidak adil. Namun, setelah pemerintahan baru terpilih pada 2011 dan melakukan reformasi, LND ikut dalam pemilihan 2012 dan mendapat 43 dari 44 kursi, lalu menempatkan Suu Kyi di parlemen.
Dalam pidatonya, Sabtu, Suu Kyi menyatakan LND akan melalui masa-masa pencobaan dengan kepemimpinan baru, tapi tidak perlu berkecil hati. Dia menyeru seluruh anggota agar bersatu.
AP | BBC | NATALIA SANTI