TEMPO.CO, Damaskus - Pemberontak Suriah menggunakan sejumlah tank yang dirampas untuk melancarkan perlawanan terhadap gempuran pasukan pemerintah di kompleks perumahan akademi kepolisian di dekat Aleppo.
Gempuran berat yang dilancarkan ke tempat strategis itu dilakukan militer Suriah, Ahad, 24 Februari 2013, disertai serangan udara terhadap pertahanan pasukan oposisi.
Pemberontak dalam beberapa pekan ini menyatakan mereka memenangkan pertempuran dan berhasil menguasai sejumlah tempat strategis, khususnya di dalam dan sekitar wilayah Suriah Utara, termasuk Aleppo.
Penguasaan kompleks dekat Aleppo oleh pemberontak dalam beberapa pekan ini menambah jumlah tempat strategis yang mereka kuasai, termasuk sebuah bendungan hidroelektrik, ladang minyak, dan dua markas militer di sepanjang jalan yang menghubungkan Aleppo dengan pelabuhan udara di Timur.
Rami Abdul-Rahman, Direktur Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di London, mengatakan, pemberontak selama berbulan-bulan mencoba merangsek masuk ke kompleks di sebelah barat Aleppo, di pinggiran Khan al-Asal. "Pemberontak juga selama berminggu-minggu berupaya menguasai bandara internasional Aleppo," kata Abdul-Rahman.
Salah seorang pimpinan senior oposisi, Ahad, 24 Februari 2013, mengatakan, Koalisi Nasional Suriah, kelompok payung politik, menunda partisipasinya dalam pertemuan dengan negara-negara Barat pendukungnya serta aliansi Arab sebab telah terjadi ketidakpedulian mereka terhadap serangan rezim terhadap rakyat Suriah di Aleppo.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Joget Harlem Shake, Empat Mahasiswa Ditangkap
Paus Beri Pemberkatan Terakhir Sebelum Mundur
Oscar Pistorius Ingin Bertemu Keluarga Reeva
Kakak Oscar Pistorius Tabrak Wanita Hingga Tewas