TEMPO.CO, Bagdad - Otoritas Irak, Selasa, 22 Januari 2013, mengklaim bahwa mereka telah membebaskan 888 tahanan dalam waktu dua pekan. Pembebasan ini, papar otoritas, untuk menenangkan situasi di kawasan warga Suni yang melawan Perdana Menteri Nouri al-Maliki.
Pengumuman tersebut disampaikan menyusul gelombong unjuk rasa di sekitar Bagdad dan di sebelah utara Irak menyebabkan 26 orang tewas serta melukai puluhan lainnya.
Pada aksi demonstrasi tersebut, peserta unjuk rasa memprotes pelaksanaan hukuman anti-teror oleh otoritas Syiah terhadap kelompok minoritas Suni. Oleh sebab itu, pembebasan ini diharapkan dapat menenangkan suasana.
Wakil Perdana Menteri Irak, Hussein al-Shahristani, mengatakan dalam acara jumpa pers di Bagdad bahwa 888 tahahan tersebut telah dibebaskan pada 7 Januari 2013 bersamaan dengan pembebasan 1.041 tahanan. Dia berjanji akan membebaskan lagi sejumlah tahanan.
Hussein al-Shahristani mengatakan, pembebasan itu diprioritaskan pada tahanan perempuan ketika ada jaminan atas pembebasannya.
Kelompok anti-pemerintah melangsungkan demonstrasi sejak 23 Desember 2012 di kawasan yang didominasi warga Suni Irak. Dalam aksi tersebut, demonstran memblokade jalan bebas hambatan yang menghubungkan Bagdad dengan Yordania dan Suriah.
AL AKHBAR | CHOIRUL