TEMPO.CO, Moskow - Utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah mengatakan, pasukan pemberontak meraih kemenangan di berbagai medan pertempuran ketika melawan tentara pemerintah Suriah. Untuk pertama kalinya Rusia--yang selama ini amat mendukung penguasa Suriah--mengakui bahwa Presiden Bashar al-Assad bisa terguling.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri yang juga menjadi utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah, Mikhail Bogdanov, menyusul keterangan seorang pejabat tinggi NATO, Kamis, 13 Desember 2012, yang menyebutkan bahwa dia yakin rezim Assad mendekati "tumbang".
Bogdanov, Kamis, mengatakan Rusia sedang merencanakan untuk mengevakuasi warganya dari Suriah jika diperlukan. "Harus melihat fakta di depan," tulis kantor berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan Bogdanov.
"Rezim dan pemerintahan di Suriah sedang kehilangan kendali," ia melanjutkan. "Kemenangan kelompok oposisi Suriah tidak bisa dikesampingkan."
Menurut para aktivis, pernyataan Bogdanov ini sepertinya memberikan sinyal jelas mengenai kemungkinan kekalahan pasukan Assad dalam konflik yang telah memakan korban lebih dari 40 ribu orang tewas sejak pecah Maret 2011 itu.
Rusia telah memberikan bantuan kepada pemerintahan Assad agar terhindar dari kecaman dan sanksi Dewan Keamanan PBB serta tekanan Barat yang ingin menumbangkan kekuasaannya.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, Kamis, 13 Desember 2012, mengatakan, pemerintahan Suriah sudah di ambang kolaps. Dalam keterangan kepada pers, dia mengutuk pemberdayaan pasukan Assad yang menggunakan misil Scud untuk menumpas pemberontak.
"Saya rasa rezim di Damaskus sedang mendekati kolaps," ujar Rasmussen kepada wartawan, setelah mengikuti sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di markas besar organisaasi pertahanan Atlantik Utara di Brussel.
Rasmussen mengatakan, laporan penggunaan misil Scud oleh pasukan Suriah menunjukkan bahwa pemerintah telah mengabaikan rakyat Suriah. Menteri Luar Negeri Suriah menolak tuduhan pasukannya telah menggunakan misil Scud untuk melawan pemberontak.
AL JAZEERA | CHOIRUL