TEMPO.CO, Yangoon - Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, mengatakan cukup berani mencalonkan diri sebagai presiden jika itu adalah kehendak rakyat di negerinya. Ia menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers di markas Liga Nasional untuk Demokrasi, partai yang dipimpinnya.
Konstitusi membatasi Suu Kyi untuk duduk di kursi orang nomor satu Myanmar. Namun ia mengatakan kepada wartawan bahwa aturan itu tak akan menjadi kendala lagi.
Konstitusi, kata Suu Kyi, bisa diubah oleh parlemen jika rakyat menghendaki.
"Saya pemimpin sebuah partai politik," katanya. "Sebagai pemimpin partai politik, saya juga harus memiliki keberanian untuk menjadi presiden. Jika itu adalah apa yang rakyat inginkan, saya akan melakukannya," katanya.
Suu Kyi baru kembali dari lawatannya selama dua minggu di Amerika Serikat. Saat ia menyatakan hal itu, Presiden Thein Sein sedang berada di Korea Selatan untuk kunjungan kenegaraan. Kunjungan ini merupakan langkah terbaru dalam upaya berkelanjutan untuk merehabilitasi citra negaranya.
VOA | TRIP B