TEMPO.CO , Sydney - Pengadilan Australia hari Jumat memerintahkan perusahaan raksasa makanan cepat saji KFC untuk membayar 8,3 juta dolar Australia (setara Rp 79 miliar) kepada pelanggannya. Seorang gadis muda mengalami kerusakan otak setelah makan salah satu menu makanan di restoran tersebut.
Keluarga Monika Samaan mengatakan diamengalami keracunan salmonella ketika makan Chicken Twister di outlet KFC di barat Sydney pada tahun 2005. Samaan, saat itu berusia tujuh tahun, mengalami koma selama enam bulan dan kejang dengan kerusakan otak parah.
Selama persidangan, ayahnya mengatakan kepada pengadilan bahwa ia dan istri, serta seorang anaknya yang lain juga dirawat di rumah sakit setelah mereka berbagi makanan itu.
Pekan lalu, Hakim New South Wales, Stephen Rothman, menyatakan KFC telah melakukan kelalaian sehingga menyebabkan kerugian pada pelanggannya. Menurut Associated Press, pada hari Jumat hakim memerintahkan raksasa makanan cepat saji untuk membayar ganti rugi ditambah biaya hukum.
Pengacara keluarga itu, George Vlahakis, menyatakan Monika mengalami cacat otak yang parah. "Pengobatannya telah menghabiskan sumber daya yang sangat terbatas pada keluarga itu," katanya.
Juru bicara KFC menyatakan perusahaan akan banding atas putusan itu. "Kami percaya dan bukti menunjukkan bahwa KFC tidak menyebabkan tragedi ini dan setelah meninjau dan mencari saran lebih lanjut dari pengacara kami, kami telah memutuskan untuk mengajukan banding atas keputusan itu," demikian pernyataan perusahaan seperti dimuat di Herald Sun.
TRIP B