TEMPO.CO, Berlin -- Seorang pengusaha mencoba mengubah pandang warga Jerman terhadap Islam dengan membagikan 25 juta kopi Al-Quran gratis ke seluruh pelosok Jerman. Pengusaha itu bernama Ibrahim Abou Nagie. Hingga kini, ia mengaku telah berhasil mendistribusikan 300 ribu kopi Al-Quran di berbagai kota besar di Jerman.
Proyek yang bertajuk "Baca! Dalam nama Tuhan yang menciptakanmu" ini dimulai sejak November tahun lalu. Namun, baru sekitar dua pekan lalu program ini mendapatkan perhatian media massa nasional Jerman. Sebab, banyak kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pusat Muslim Jerman sendiri.
"Al-Quran bukan pamflet promosi atau brosur yang bisa Anda distribusikan sebagai produk massal," ujar Aiman Mazyek. "Sebab, akan berbahaya kalau mushaf yang dibagikan nantinya hanya berakhir menjadi sampah atau didaur ulang. Itu kitab suci!"
Badan Intelijen Jerman menganggap apa yang dilakukan para kelompok Salafi pimpinan Nagie tidak berbahaya seperti kedengarannya. Menurut juru bicara Badan Intelijen Federal Jerman, Heinz Fromm, "Tidak setiap Salafi adalah teroris, tapi setiap teroris yang kita kenal di beberapa titik memiliki koneksi Salafi."
Di lain pihak, Kejaksaan Jerman mengaku sedang mempelajari kemungkinan menjerat Nagie dengan hukuman dengan tujuan melakukan penghasutan dengan cara kekerasan yang menganggap rendah agama lain.
SANDY INDRA PRATAMA | DW| The National