TEMPO.CO , Tripoli -Sementara Mahkamah Kejahatan Internasional ingin Libya menyerahkan putra Kolonel Muammar Qadhafi untuk diadili, Tripoli kembali tak bisa mengeluarkannya dari tangan para pejuang milisi yang menangkapnya tahun lalu.
Ada sebuah penghalang terhadap pemerintah yang mencoba bekerja menunjukkan bahwa negeri itu bisa menggelar suatu pengadilan bagi Saif al-Islam Qadhafi yang memenuhi standar-standar internasional. Hal itu dikemukakan seorang yang mencermati beberapa pejabat Libya, kemarin.
Pemerintah sementara Libya ingin mentransfer Saif ke Ibukota Tripoli dan mengadilinya di sana ketimbang mengirimnya ke ICC.
Pengacara Ahmed al-Jehani, yang bertugas mendampingi Saif al-Islam dan penghubung antara pemerintah Libya dan ICC, Rabu 11 April waktu setempat menyatakan bahwa para pejuang Zintan yang menangkapnya dan menahan Saif di sebuah penjara rahasia di Zintan ingin mengadilinya sendiri.
"Beberapa mantan pemberontak di Zintan ingin mengadilinya di Zintan," kata al-Jehani kepada Reuters, kemarin. "Beberapa kubu menyatakan jika dia diserahkan ke Tripoli dia mungkin kabur atau dibantu untuk melarikan diri."
Al-Jehani menyatakan pemerintah Libya tengah mencoba memberikan alasan kepada para pejuang dengan mengingatkan mereka bahwa mereka bisa dituding merugikan Libya jika mereka tidak menyerahkan Saif.
"Kami memncoba meyakinkan Zintan pada poin itu bahwa mereka tidak berjuang dan mengorbankan hal itu demi Zintan," kata al-Jehani. "Dan kami sudah menemukan beberapa orang yang bersedia mendengarkan."
Tapi juru bicara dewan lokal Zintan, Khaled al-Zintani kepada Reuters menyatakan bahwa banyak kalangan di kotanya -dan bahkan di segenap Libya- tidak mempercayai pemerintah pusat karena keamanan masih menjadi problem berat di negeri kaya minyak itu. "Kami tak ada masalah menyerahkannya ke pemerintah segera setelah mereka membuktikan kepada kami bahwa mereka bertindak benar melindungi seseorang seperti Saif," katanya.
Al-Zintani juga menyatakan banyak para pendukung Qadhafi masih hidup di Tripoli dan bakal membantu Saif kabur, maka lebih aman menahannya dimana dia berada sekarang. "Orang ini punya banyak duit dan banyak pendukung di Tripoli," al-Zintani menambahkan.
Saif al-Islam tertangkap di sebuah padang pasir oleh brigade pejuang Zintan dan diangkut kembali ke Zintan, 160 kilometer sebelah barat Tripoli. Juni tahun lalu ICC mengeluarkan perintah penangkapan setelah para jaksa menuduhnya dan petinggi Libya lainnya terlibat dalam pembunuhan para demonstran selama revolusi yang mendongkel kekuasaan ayahnya tahun lalu.
Reuters | Dwi A