TEMPO.CO , Doha - Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassem Al-Thani mengatakan negaranya, yang menjadi pangkalan Pusat Komando Amerika Serikat, menentang serangan militer melawan Iran.
"Bangsa Iran dan Amerika Serikat tahu bahwa Qatar menolak aksi militer melawan Iran," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera di Doha, Rabu, 28 Maret 2012.
Menurut Sheikh Hamad, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri portofolio, negeri yang kaya sumber energi itu juga tidak akan mengizinkan teritori wilayahnya digunakan sebagai pangkalan untuk menyerang Iran.
"Kami tidak akan mengizinkan dan ini sangat jelas, tidak ada agresi melawan Iran dari Qatar," katanya.
Israel telah berkali-kali mengumbar ancamannya untuk menyerang reaktor nuklir Iran meski Amerika Serikat lebih suka memperberat sanksi dan penyelesaian melalui jalur diplomasi, kendati opsi militer bisa saja dilaksanakan.
Amerika Serikat dan sekutu Barat sangat yakin Iran memiliki kapasitas pembuatan senjata nuklir, walaupun hal itu telah dibantah oleh Teheran. Menurut Negeri Mullah, upaya pengayaan energi nuklir semata-mata untuk tujuan damai.
Di antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC)--terdiri dari Bahrain, Kuwait, Omar, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab--Doha adalah negara yang memiliki kedekatan hubungan dengan Teheran. Qatar juga pernah beberapa kali menjadi mediator antara Iran dan negara kuat di kawasan Arab Saudi.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL