TEMPO.CO , Teheran-Kementerian Perminyakan Iran secara resmi menghentikan ekspor minyaknya ke perusahaan-perusahaan di Inggris dan Prancis. “Kami akan mengekspor minyak ke pelanggan baru,” ujar juru bicara kementerian itu pada Ahad 19 Februari 2012.
Pernyataan tersebut merupakan koreksi dari pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh juru bicara, Ali Reza Nikzad Rahbar. Pada Rabu, 15 Februari 2012 ia mengatakan, Iran telah menghentikan ekspor ke Belanda, Yunani, Portugal, Prancis, Spanyol dan Italia.
Baca Juga:
Menteri Perminyakan Iran, Rostam Qasemi membantahnya dengan mengatakan, masih ada negara yang bergantung dengan produksi minyak Iran. Negara-negara dimaksud adalah Yunani, Spanyol, dan Italia yang masih sangat bergantung kepada minyak Iran.
Uni Eropa memberlakukan embargo terhadap ekspor minyak Iran ke negara-negara anggotanya. Embargo merupakan hukuman bagi Iran karena dianggap melakukan pengayaan Uranium untuk membuat senjata nuklir. Amerika Serikat mendukung langkah embargo tersebut.
Namun Iran membantah tudingan Barat dengan mengatakan pengayaan Uranium ditujukan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara tersebut juga mengklaim, perekonomiannya tetap aman walaupun dikenai sanksi embargo.
Baca Juga:
“Penghentian ekspor ke Eropa tidak melukai bangsa kami,” ujar Menteri Qasemi.
BBC | SATWIKA MOVEMENTI