TEMPO Interaktif, Moskow - Pemerintah Rusia menegaskan tidak akan mendukung sanksi baru terhadap Iran terkait isu senjata nuklir yang tengah dikembangkan oleh negara itu.
“Sanksi tambahan buat Iran bakal dipandang oleh masyarakat internasional sebagai alat mengubah rezim di Iran,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Gennady Gatilox seperti dikutip kantor berita Interfax, Rabu, 9 Mei 2011.
Baca Juga:
Pernyataan itu menanggapi desakan Menteri Luar Negeri Prancis agar Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa segera menggelar rapat darurat membahas nuklir Iran.
Seruan itu muncul setelah laporan terbaru Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menemukan bukti bahwa Iran sudah mengembangkan senjata nuklir sejak 2003. Para ahli kepada surat kabar Israel, Haaretz, menilai Iran bisa memiliki senjata pemusnah missal itu dalam beberapa bulan lagi.
Seorang jenderal angkatan darat Iran memperingatkan pihaknya akan menghancurkan Israel jika berani menyerang fasilitas nuklir Iran. Ia menambahkan perang juga bisa menyebar ke seluruh wilayah Timur Tengah.
Baca Juga:
Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Iran Masud Jazayeri mengancam akan memnyerang reactor Dimona milik Israel bila negara Zionis itu menyerbu Iran.
HAARETZ/FAISAL ASSEGAF