TEMPO Interaktif, ISLAMABAD: -- Bersitegang dengan Amerika Serikat, Pakistan mempererat hubungan diplomatiknya dengan Cina. Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raja Gilani menyambut dukungan dari Cina untuk bekerja sama melindungi kedaulatan masing-masing negara.
"Teman Anda adalah teman kami, musuh Anda adalah musuh kami, dan keamanan Anda adalah keamanan kami," ujar Gilani saat bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Cina Meng Jianzhu di rumah dinas Gilani.
Hubungan kedua negara yang digambarkan sebagai teman sepanjang musim semakin erat. Jianzhu mengatakan, 2011 adalah tahun peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Pakistan dengan Cina. Sebelumnya, hubungan kedua negara sempat terganggu.
Selain bertemu dengan Gilani, Jianzhu bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dan para panglima militer. Sumber di militer mengatakan pembicaraan difokuskan pada mengembangkan situasi geo-strategi.
"Kami adalah teman sejati," begitu Gilani menggambarkan hasil pertemuannya dengan Jianzhu.
Analis keamanan Hasan Askari Rizvi mengatakan Pakistan berusaha memanfaatkan hubungan diplomatiknya sebisa mungkin untuk meredakan tekanan terhadap mereka. "Mereka berharap Cina akan membantu dalam krisis ini," ujarnya.
Terhadap Amerika Serikat, Gilani kembali mengingatkan negara itu agar berhenti menuding Pakistan melindungi milisi Haqqani. Tudingan tersebut dinilai akan mencederai kedaulatan negara tersebut. "Pesan negatif sewajarnya akan mengganggu rakyat kami," kata Gilani kepada Reuters kemarin.
Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Laksamana Mike Mullen menuding badan intelijen Pakistan melindungi kelompok milisi Haqqani. Mullen menuduh Haqqani berada di balik penyerangan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul.
REUTERS I DAILY TIMES PAKISTAN I MARIA RITA