TEMPO Interaktif, Hague - Ratko Mladic, bekas komandan perang Serbia Bosnia, diseret ke meja hijau pengadilan kejahatan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa di Hague atas pembantaian 8.000 Muslim Bosnia, Jumat, 3 Juni 2011, waktu setempat.
Mladic ketika dibawa ke pengadilan wajahnya tampak lebih tua dari usia sebenarnya, 69 tahun. Pada perang Bosnia selama 43 bulan, 1992-1995, sebanyak 12 ribu orang tewas. Pria bengis itu juga memerintahkan pasukannya membantai 8.000 pria Muslim Bosnia.
Pekan lalu, dia ditahan di sebuah perkampungan di Serbia, setelah buron selama 16 tahun. Selanjutnya, diekstradisi ke Hague, Selasa, 31 Mei 2011, untuk dihadapkan ke pengadilan atas kejahatan internasionalnya.
Militer karier ini mendapatkan julukan "Si Jagal dari Balkan" atas kekejaman yang dilakukannya sejak akhir 1990 ketika dia menguasai dan melakukan pembersihan etnis di wilayah Serbia menyusul perpecahan federasi Yugoslavia menjadi enam negara merdeka.
Menurut warga Serbia, Mladic justru seorang pahlawan karena mempertahankan dan melindungi warga Serbia dari konflik berdarah. Dia dianggap tak seburuk para komandan perang Kroasia atau Muslim Bosnia semasa konflik bersenjata yang berlangsung lima tahun yang menyebabkan 130 ribu orang tewas serta kehancuran kota dan desa.
Sebaliknya, jaksa penuntut umum Hague, Serge Brammertz, berpendapat bahwa Mladic telah mennggunakan kekuasaannya untuk pembasmian etnis. Untuk itu, menurut Serge, Mladic harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di pengadilan.
Menurut pengacaranya di Hague, sebelum dibawa ke pengadilan, Mladic menghabiskan waktunya semalam di rumah sakit usai diekstradisi dari Serbia untuk memperoleh pengawasan kesehatan.
"Beliau perlu perawatan dan kondisi kesehatannya saat ini tak memungkinkan untuk diadili," kata Aleksandar Aleksic, pengacara kenamaan di Beograd yang ditunjuk sebagai penasihat hukum di Hague, Kamis, 2 Juni 2011.
REUTERS | CA