TEMPO Interaktif, Den Haag - Pengadilan kejahatan perang Den Haag kemarin telah menunjuk seorang pengacara terkemuka Beograd buat membela Ratko Mladic, komandan Serbia Bosnia yang diadili atas tuduhan genosida dan kini menjadi kasus terbesar pengadilan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Alesandar Aleksic ditunjuk sebagai penasihat hukum sementara Mladic. Dia pernah membela seorang jenderal tentara Serbia.
Mladic, 69 tahun, tetap dalam isolasi di pusat penahanan Scheveningen di pesisir Belanda sebelum kemunculan perdananya pada hari ini. Media Serbia melaporkan dia bakal memasukkan permohonan penundaan sidang dan pengadilan bakal menjadwal ulang sidang dalam 30 hari ke depan.
“Mladic dipisahkan dari tahanan lainnya. Dia dapat terus seperti itu untuk tujuh hari setelah kedatangannya,” kata seorang juru bicara pengadilan Nerma Jelacic, kemarin.
Mladic ditangkap di sebuah desa di Serbia pekan lalu setelah 16 tahun buron. Dia diterbangkan ke Belanda pada Selasa lalu, setelah para hakim di Beograd, Serbia, buru-buru memutuskan melawan pengajuan ekstradisinya dengan alasan dia tidak kuat mental dan fisik untuk diadili.
Dia menghabiskan semalam di sel isolasi di pusat penahanan PBB dekat Den Haag, termasuk menjalani pemeriksaan kesehatan. John Hocking, administrator pengadilan, menghabiskan beberapa jam bersamanya dan mengatakan bahwa Mladic menunjukkan tak ada kesulitan kognitif dan dia tak ditempatkan dalam pengawasan atas kemungkinan bunuh diri.
Kini, dia mendekam di penjara yang sama dengan politikus alter-egonya, presiden saat perang Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, yang ditangkap pada 2008 dan diadili sejak Oktober 2009 lalu.
Karadzic juga memulai proses hukum dengan mengajukan permohonan kepada hakim, yaitu penundaan sidang selama 30 hari. Pengacara untuk kedua tersangka menyebut mereka seperti ditakdirkan bertemu dalam beberapa hari mendatang untuk membahas kemungkinan bahwa kasus-kasus mereka bisa digabung, baik permintaan mereka sendiri atau dari jaksa pengadilan tersebut.
Pengadilan Internasional untuk bekas Yugoslavia dibentuk pada tahun 1993 dan diharapkan selesai pada 2014. Pengadilan itu dikritik karena prosedur yang panjang dan cenderung menghindari setiap gerakan yang akan menyulitkan penyelesaian dua kasus terbesar yang tersisa.
Mladic dikenal sebagai “jagal dari Balkan” pada akhir 1990an setelah manuvernya mencaplok wilayah Serbia seiring pecahnya federasi Yugoslavia yang didominasi Serbia menjadi enam republik.
Transfer Mladic memulai bab terakhir dalam upaya internasional memburu dan membawanya ke pengadilan setelah dia dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan genosida selama perang Balkan pada 1990-an, termasuk pembantaian sekitar 8.000 pria dan anak-anak Muslim di Srbrenica pada Juli 1995.
NEWYORKTIMES | AP | REUTERS | DA