Ketiga istri Bin Ladin ditangkap di lokasi persembunyian keluarga Bin Ladin, sebuah rumah berlantai tiga di Kota Abbottabad, Pakistan, 1 Mei lalu. Serbuan pasukan khusus Angkatan Laut Amerika Serikat, NAVY SEAL, menewaskan lima orang, termasuk Bin Ladin dan putranya, Khalid, 22 tahun. Adapun putra bungsunya, Hamzah, 14 tahun berhasil kabur.
Ketiga istri Bin Ladin yang ditahan itu adalah dua wanita asal Arab Saudi dan satu lagi istri termuda sekaligus keenam, yakni Amal al-Sadah, 29 tahun. Ia cedera akibat tembakan personel SEAL di kaki kirinya.
Menurut Asad Munir, mantan komandan ISI, pemeriksaan terhadap ketiga janda Bin Ladin itu berlangsung tanpa kekerasan. Ia menambahkan saban hari mereka disodori 20 pertanyaan yang diputar tiga atau empat hari sekali. “Untuk berbohong Anda harus memiliki ingatan sangat bagus,” katanya kepada ABC News.
Salah satu rahasia yang diungkap oleh Amal adalah Bin Ladin tidak pernah keluar kamar selama lima tahun menetap di Abbottabad. Dua setengah tahun sebelumnya mereka tinggal di sebuah desa kecil di dekat Kota Haipur.
Pakistan telah memberikan izin bagi Amerika untuk meminta keterangan dari tiga istri Bin Ladin.
DAILY MAIL/FAISAL ASSEGAF