TEMPO Interaktif, Sejak skandal seks bersama gadis-gadis belia terungkap oleh kejaksaan, tuntutan mundur terhadap Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi terus marak.
Ahad kemarin, media setempat melaporkan, polisi bentrok dengan ratusan pengunjuk rasa antiBerlusconi di luar vila pria yang senantiasa berpenampilan necis itu.
"Mundur, mundur!" teriak para demonstran di gerbang tempat ngaso pribadi Berlusconi di daerah pinggiran Milan, Arcore, Ahad (6/1) waktu setempat, setelah dia menghabiskan masa istirahatnya di vila mewahnya.
Ratusan demonstran mencoba menyerbu petugas keamanan yang berdiri beberapa ratus meter dari kediaman Berlusconi dengan lemparan batu dan botol. Tak pelak, kejadian itu menyebabkan beberapa orang terluka. Di samping itu, sejumlah pengunjuk rasa juga membentangkan sebuah spanduk besar berisi "Pelacuran Harus Dihapus dari Negara."
Dalam kerusuhan antiBerlusconi, petugas kemanan menahan sedikitnya dua orang. Mereka ditangkap saat terjadi bentrok antara aparat kepolisian dengan demonstran di depan stasiun kereta api Arcore. Beberapa demonstran dan seorang jurnalis dilaporkan cedera.
Demonstrasi tersebut diorganisir oleh "Purple People" sebuah kelompok antiBerlusconi yang menyebar permusuhannya melalui internet. Kelompok ini sebelumnya juga mengajak masyarakat melawan Berlusconi melalui gerakan "No Berlusconi Day" pada 2009.
AL JAZEERA | CA