Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ribuan Orang Saksikan Kontes Kecantikan Gajah  

image-gnews
Kontes gajah di Nepal.(cnn)
Kontes gajah di Nepal.(cnn)
Iklan
TEMPO Interaktif, Sauraha - Sebuah kontes kecantikan gajah digelar di Sauraha, Nepal. Ribuan orang menyaksikan kontes yang menjadi bagian dari Festival Gajah Chitwan. Layaknya sebuah kontes kecantikan, faktor fisik adalah penentunya.
 
Bentuk tubuh, kesehatan dan kebersihan menjadi syarat mutlak bagi seekor gajah untuk ikut kontes ini. Sebanyak enam gajah lolos jadi pesertanya. Mereka semua dirias, mengenakan baju, lalu mereka  berlenggak-lengok seperti seorang model di catwalk. 

Pemenang dalam kontes yang berakhir Selasa lalu ini adalah Chanchalkali yang artinya Si Cantik nan Riang.  Si Cantik memang tampak menonjol dibandingkan kontestan lain. Kukunya dicat, kepalanya dihias oleh kain, dia juga mengenakan "gaun" warna merah menyala. "Ini berkat kerja keras saya," kata Prabhu Chaudhary, 46 tahun. Dia adalah the mahouts, sebutan bagi pemelihara gajah.  "Dia juga paling muda dibandingkan gajah lainnya." 

Sebelum kontes ini digelar, the mahouts memang bekerja ekstra keras. Mereka memandikan gajah-gajah peliharaannya, kulit-kulit yang keras digosok hingga mulus, kepala gajah pun diberi minyak khusus. Tha mahouts juga membuat riasan di wajah dan kuping gajah. 

Kontes kecantikan gajah ini dilaksanakan di Taman Nasional Chitwan, perbatasan Nepal-India. Kontes ini bagian dari Festival Gajah Chitwan yang berlangsung tiga hari. Di taman nasional seluas 932 kilometer persegi itu, selain menjadi rumah para gajah, juga tempat tinggal badak, harimau Bengal, leopard, buaya dan berbagai jenis burung. 

Dalam kontes kali ini, hanya enam gajah yang ikut sebab panitia benar-benar menyeleksi para peserta. Panitia mencari gajah yang kondisinya bugar dan sehat. Nah, dalam kontes, selain fisik, juri juga menilai kecerdasan gajah dan penampilannya di muka umum. 

Dewan juri kontes kecantikan ini terdiri dari lima orang. Menurut Radha Krishna Shrestha para juri menilai gajah dari kebersihan, mulai dari kuku mereka, kuping, kulit yang halus dan riasan di wajah. "Kami juga melihat di belakang kuping gajah, bila banyak luka berarti the mahout sering memukul mereka," kata Radha. 

Dua finalis yang dikalahkan Chanchalkali adalah Dhirendakali, 35, dan Basantakali, 40, sedangkan tiga gajah lainnya gugur pada babak awal. Gajah termuda dalam kontes ini berusia lima tahun dan yang paling tua 65 tahun. 

Selama tiga hari Festival Gajah Chitwan dihadiri 100 ribu orang. Selain kontes kecantikan gajah, juga ada balap kanoe, lomba balap delman dan pertandingan sepak bola gajah. Pertandingan bola tersebut paling banyak ditonton. Ribuan orang bersorak menyemangati para gajah. 

CNN | POERNOMO GR    



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan, melakukan Yoga saat pagi hari dirumahnya di Kathmandu, Nepal, 12 April 2017. Min Bahadur Sherchan, akan menjadi  pendaki Everest tertua di dunia yang pernah diraihnya pada 2008. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi


Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Min Bahadur Sherchan. REUTERS
Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.


Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

123rf.com
Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.


Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Calon Perdana Menteri dan Ketua Partai Komunis Bersatu Nepal (Maois) Pushpa Kamal Dahal, yang juga dikenal sebagai Prachanda, tersenyum disela pemilihan perdana menteri di Kathmandu, Nepal, 3 Agustus 2016. REUTERS/Navesh Chitrakar
Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.


Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Presiden terpilih Nepal, Bidhya Bhandari (tengah) melambaikan tangan usai terpilih di parlemen di Kathmandu, Nepal, 29 Oktober 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.


Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Anak korban bencana gempa bumi di Nepal, Shrestha mengenakan kaos pemberian Cristiano Ronaldo. Omar Havana via www.telegraph.co.uk
Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.


Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong
Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.


Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Ilustrasi ginjal
Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.


Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Birendra Karmacharya bersama dengan anak-anaknya melintasi didepan reruntuhan bagunan yang hancur akibat gempa bumi April lalu saat mengantarkannya kesekolah pada hari pertama di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. REUTERS/Navesh Chitrakar
Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.


Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sejumlah siswa melakukan intruksi gurunya untuk melakukan meditasi guna menghilangkan stress akibat gempa pada bulan lalu di Bhaktapur, Nepal, 31 Mei 2015. Menteri Pendidikan resmi membuka kembali sekolah di 14 daerah yang terkena gempa. REUTERS/Navesh Chitrakar
Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.