Zakir Hussain Afridi, pejabat senior pemerintah di Agen Bajaur, Pakistan, mengatakan, investigasi awal menunjukkan bahwa pelaku adalah seorang gadis berusia antara 16-18 tahun.
Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang terjadi Sabtu (25/12) tersebut. Azam Tariq, juru bicara Taliban Pakistan mengatakan kepada CNN melalui saluran telepon, Taliban sengaja menyasar orang-orang propemerintah dan kelompok antiTaliban.
Menurut Amjad Jamal, juru bicara Program Pangan Dunia PBB, ledakan bom terjadi di sekitar 600 meter dari kantor di pusat distribusi makanan di checkpoint keamanan di Khar. Saat bom meledak, jelasnya, lebih dari 300 orang sedang antri melewati pemeriksaan keamanan untuk mendapatkan makanan. Khar adalah markas besar Agen Banjour, salah satu dari tujuh distrik di daerah perbatasan Pakistan dengan Afganistan.
Afridi katakan, pelaku bom bunuh diri mengenakan burqa, sebuah pakaian tradisional penutup seluruh tubuh dengan kain yang dikenakan oleh perempuan Muslim. Dia tambahkan, gadis itu sempat berhenti di checkpoint keamanan, tempat dia menekan tombol peledak bom bunuh diri. Tetapi keterangan ini dibantah oleh Taliban Pakistan.
"Kami memiliki ribuan pelaku bom bunuh diri laki-laki yang siap melaksanakan tugasnya. Lantas, mengapa kami menggunakan kaum perempuan yang bertentangan dengan tradisi Islam?" bantah Azzam Tariq dari Taliban Pakistan.
CNN | CHOIRUL