Sejak 1971, negeri di pegunungan Alpine ini dalam pemungutan suara menolak perempuan menduduk kursi kabinet. Namun, pada 1990, Swiss menjadi negara Eropa terakhir yang memberikan kesempatan kepada kaum hawa turut dalam pemerintahan.
Perubahan sejarah itu bermula dari pemungutan suara parlemen di Bern yang dimenangkan oleh Simonetta Sommaruga dari Demokrat Sosial untuk menduduki posisi tertinggi di Dewan Federal.
Selanjutnya, Dewan menunjuk tujuh politisi dari berbagai partai berbeda, empat di antaranya adalah perempuan sementaranya sisanya pria.
"Ini hari besar bagi perempuan yang menjadi mayoritas di kabinet pemerintah," kata Claudine Esseiva, seorang kabinet kementerian dan anggota probisnis dari Partai Demokrat Bebas.
Pengamat politik Profesor Pascal Sciarini mengatakan bahwa posisi perempuan menjadi mayoritas di kabinet merupakan pesan unik dari negara untuk dunia. Menurut guru besar institut ilmu politik dari Universitas Jenewa itu, selain Swiss negara lain yang menempatkan perempuan mayoritas di pemerintahan adalah Tanjung Verde, Finlandia, dan Norwegia.
TELEGRAPH | CHOIRUL