Presiden Rusia Dmitri Medvedev mengumumkan status darurat di tujuh wilayah, setelah api membumihanguskan puluhan ribu hektar lahan dan meluluhlantakan rumah-rumah. Kementrian Darurat Rusia, Rabu (4/8), menyatakan terdapat 246 titik api dari 1.200 pada pekan-pekan berselang.
"Sudah 115 ribu hektar lahan-di wilayah seluas 170 ribu hektar itu- ludes terbakar," kata Jurubicara Kementrian Darurat Rusia Irina Andrianova. Katanya lebih dari 2.000 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin pun melawat ke lokasi kebakaran hutan tersebut. Ia menjajikan santunan jiwa sebesar US$ 33 ribu per orang.
"Pemerintah juga akan alokasikan US$100 ribu untuk pembangunan rumah," kata Putin. Lebih dari 150 ribu anggota petugas penanggulangan bencana dan 56 pesawat dilibatkan dalam upaya menghentikan kebakaran yang dipicu kekeringan akibat musim panas yang berkepanjangan selama kurun 130 tahun terakhir ini.
Temperatur di sana lebih dari 40 derajat Celsius. Jawatan meteorologi memperkirakan tak akan ada perubahan cuaca dalam waktu dekat. Hujan juga diperkirakan belum akan turun hingga akhir Agustus. Sebaliknya di musim dingin udara di sana sangat menggigit karena suhunya menembus akan nol derajat Celsius.
| CNN | RIANOVOSTI | ANDREE PRIYANTO
Baca Juga: