Dalam laporan setebal 44 halaman itu, disebutkan 95 persen pabrik di Gaza tutup. Akibatnya, sekitar 160.000 orang menganggur. Penderitaan sekitar 1,5 juta warga Gaza itu diperparah dengan 93 persen air tercemar. “Bahkan ratusan ribu orang tidak terhubung jaringan pipa air,” tulis B'tselem.
Sekitar 98 persen dari 1,5 juta penduduk di sana mengalami mati lampu 8-10 jam saban hari. Sisanya bahkan tidak memperoleh jaringan listrik. Warga Gaza juga kekeurangan pasokan pelbagai kebutuhan hidup lantaran sekarang hanya 150 jenis barang yang diizinkan masuk. Sebelum isolasi, sekitar 4.000 item masuk ke Gaza tiap hari.
Dunia menuntut Israel segera mengakhiri blokade Gaza. Namun negara Zionis itu menolak dengan alasan kebijakan itu berhasil melemehakan kekuatan Hamas.
Jerusalem Post/Faisal Assegaf