Pengeboman di saat jam sibuk itu menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 70 orang, sebagian besar masih dirawat di rumah sakit. Dzhennet berasal dari kawasan Khasavyurt, Dagestan, di perbatasan dengan Chechnya. Dagestan, seperti halnya Chechnya, melakukan operasi menghadapi kelompok militan.
Harian Kommersant memajang foto Dzhennet yang berbaju kerudung hitam, menggenggam pistol, berpelukan dengan calon suaminya, Umalat Magomedov. Magomedov terbunuh saat malam tahun baru 2010 oleh polisi di tempat asalnya, Dagestan. Magomedov dikenal memimpin sebuah kelompok teroris yang punya kaitan dengan gerakan separatis Doku Umarov.
Dzhennet disebutkan berkenalan dengan Magomedov saat berusia 16 tahun via Internet. Tak lama kemudian, Madomedov memperistri gadis itu, walaupun tak jelas apakah mereka menikah secara resmi.
Dzhennet diduga bertolak ke Moskow dengan bus dengan seorang rekan pengebom bunuh diri lain dari Kizlyar, kota yang juga berada di dekat perbatasan Chechnya. Rabu lalu, 12 orang, sembilan di antaranya adalah polisi, tewas dalam dua pemboman bunuh diri di Kizlyar.
Di Moskow, berita bahwa penyerangan dilakukan oleh perempuan memicu spekulasi bahwa ada kelompok yang disebut "black widows" atau janda tragedi --wanita yang menikah atau memiliki kaitan dengan militan yang tewas dalam operasi pasukan Rusia di sejumlah tempat seperti Dagestan, Ingushetia dan Chechnya. Kelompok janda ini terlibat dalam sejumlah serangan besar di Kaukasus utara dan di Moskow.
Baca Juga:
BBC | Dwi Arjanto | YR