Guillermo Zuloaga, pemilik Globovision, ditangkap atas sebuah surat perintah yang menyebut dia dianggap "ofensif" kepada Presiden, seperti dijelaskan Jaksa Agung Luisa Ortega.
Zuloaga mengatakan perwira intelijen militer menahannya di bandara di negara bagian barat laut Falcon ketika ia sedang bersiap-siap terbang menggunakan pesawat pribadinya dengan istrinya ke pulau Bonaire di Karibia untuk liburan.
Penangkapan ini merupakan perkembangan dari upaya Chavez mengendalikan siaran televisi itu karena dituduh berusaha untuk melemahkan pemerintahannya. Globovision telah menjadi satu-satunya stasiun televisi anti-Chavez yang berhaluan kiri dan memilih menjadi oposan setelah saluran lainnya diblok. Misalnya saluran RCTV terpaksa beralih ke saluran televisi kabel dan TV satelit pada bulan Januari.
Ortega mengatakan jaksa sedang menyelidiki Zuloaga atas komentar dia yang dilakukan baru-baru ini dalam pertemuan di pulau Karibia Belanda Aruba, di mana ia bergabung dengan para eksekutif media lain mengkritik Chavez yang dinilai membatasi kebebasan berbicara dan menindak para kritikus.
Anggota parlemen pro-Chavez, Manuel Villalba mendesak jaksa pada Rabu lalu untuk menyelidiki Zuloaga yang dituduh mengatakan bahwa pemerintah Venezuela menindak para kritikus. "Dia harus bertanggungjawab," kata Villalba kepada Radio Nacional.
Tindakan Chavez menangkap Zuloaga menunjukkan bahwa pemerintah "totaliter bertindak seperti pemerintah, seperti Kuba," kata Alejandro Aguirre, presiden Inter American Press Association, yang berbasis di Miami dan telah bentrok dengan Chavez selama bertahun-tahun dalam masalah kebebasan berpendapat.
Kejaksaan Agung dalam sebuah pernyataan mengatakan, jaksa sedang menyelidiki Zuloaga karena dituduh melanggar undang-undang Venezuela yang melarang menyebarkan "informasi palsu melalui medium apapun," termasuk surat kabar, radio, televisi, e-mail atau selebaran, "yang menyebabkan kepanikan publik."
“Zuloaga terancam penjara lima tahun penjara jika dinyatakan bersalah,” kata jaksa itu.
Penangkapan ini terjadi setelah anggota parlemen pro-Chavez, Cilla Flores, mengumumkan bahwa Wilmer Azuaje, politikus oposisi telah ditahan karena kejahatan yang tidak diketahui. Azuaje, mantan sekutu Chavez, diduga korupsi oleh anggota keluarga Chavez di negara bagian asal mereka Barinas.
Penangkapan Zuloaga juga terjadi tiga hari setelah politisi oposisi Oswaldo Alvarez Paz ditahan untuk pernyataan yang dibuat pada Globovision talk show pada 8 Maret.
Alvarez Paz dituduh melakukan konspirasi, menyebarkan informasi palsu, dan menghasut publik melakukan kejahatan setelah berkomentar bahwa Venezuela telah berubah menjadi surga bagi pengedar narkoba. Ia juga mengatakan ia mendukung tuduhan seorang hakim Spanyol bahwa pemerintah Venezuela telah bekerja sama dengan kelompok separatis Basque ETA dan pemberontak Kolombia.
Chavez telah menolak tuduhan tersebut sebagai kebohongan. Alvarez Paz dengan tegas menyangkal hal itu dan menyangkal telah melanggar hukum.
Miguel Henrique Otero editor koran Venezuela El Nacional, mengatakan penangkapan Zuloaga menunjukkan pemerintah Chavez tumbuh lebih otoriter dan mulai "lebih mirip kediktatoran tradisional."
"Itu kediktatoran, melakukan penangkapan dan mengambil orang-orang, memenjarakan mereka dan menghukum mereka atas kejahatan karena berpendapat," kata Otero. Dia berkata dia pikir pemerintahan Chavez bertindak seperti itu karena telah kehilangan popularitas dan "mereka gugup."
"Mereka ingin menciptakan begitu banyak ketakutan orang-orang yang melawan dalam diam," katanya.
Chavez tetap menjadi politisi terpopuler di negara itu tapi dukungan kepadanya membuat Venezuela menghadapi inflasi, kejahatan merajalela. Popularitas Chavez merosot di bawah 50 persen dalam jajak pendapat akhir tahun lalu dan terus menurun dalam beberapa bulan terakhir, kata ahli jajak pendapat Luis Vicente Leon dari perusahaan Caracas Datanálisis.
Carlos Correa, direktur kelompok hak Publico Espacio, mengutuk penangkapan Zuloaga. "Ini jenis tindakan terhadap kebebasan berekspresi dan terhadap hak bahwa semua rakyat Venezuela harus mendengarkan pluralitas, visi yang berbeda, harus ditolak," katanya.
Inter-American Commission on Human Rights mengungkapkan keprihatinannya dan mengatakan penahanan Zuloaga menunjukkan "kurangnya independensi peradilan dan penggunaan sistem peradilan pidana untuk menghukum pernyataan kritis."
AP | HAYATI MAULANA NUR