Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Godfather Nuklir Pakistan Diincar

image-gnews
Peta Reaktor Nuklir Israel. Dok: www.pbs.org
Peta Reaktor Nuklir Israel. Dok: www.pbs.org
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Pakistan akan menginterogasi ilmuwan nuklir A.Q. Khan setelah ada tudingan dari laporan baru bahwa dia mencoba menjual teknologi senjata nuklir ke Irak dan Iran.

Dalam sebuah petisi sebelum pengadilan di Lahore kemarin, pemerintah meminta izin untuk mewawancarai para "godfather" program nuklir negara itu dan untuk menghindari berbicara lebih terbuka atas isu-isu sensitif.

Upaya itu seiring dengan publikasi terbaru dua tulisan di koran Amerika Serikat yang memberikan perincian tuduhan lama bahwa Khan--sepengatahuan militer Pakistan--terlibat dalam upaya tak sah mentransfer teknologi ke dua negeri Teluk tersebut.

Laporan-laporan itu mengklaim bahwa para pejabat tinggi Iran membujuk Pakistan pada akhir 1980-an dan membeli pengetahuan nuklir. Selain itu, Saddam Hussein telah ditawari teknologi nuklir oleh seorang penghubung Dr Khan pada 1990.

Laporan di Washington Post menyebutkan, meskipun diktator Irak tak sepakat, cetak birunya sudah dijual ke Iran. Itu merupakan klaim lama bahwa teknologi yang kini dimiliki Iran berasal dari Pakistan, tapi pihak berwenang selalu berusaha memojokkan Khan sebagai operator yang tidak dapat diandalkan, bertindak hanya demi uang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami pada dasarnya minta izin untuk menemui Khan serta menyelidiki masalah ini. Selain itu, melarang dia membuat pernyataan dan berinteraksi dengan seseorang," ujar Naveed Inayat Malik, pengacara pemerintah Pakistan, kepada Reuters. Kasus ini ditunda sampai besok.

Pekan ini sebuah delegasi yang dipimpin Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi bertandang ke Amerika untuk melakukan perundingan yang strategis. Diduga Pakistan, yang masih dibekap krisis listrik, mencari satu kesepakatan dengan Washington untuk mengembangkan nuklir buat kepentingan sipil, sebagaimana Amerika bersepakat dengan India pada 2008.

Khan, 73 tahun, yang mengaku pada 2004 telah menjual teknologi awal nuklir ke Iran, Korea Utara, dan Libya, menantang larangan pemerintah. Sehari setelah pengakuan di televisi, dia diampuni Jenderal Pervez Musharraf. Tetapi dia menarik kembali pengakuan dan menyatakan Musharraf mencoba memanfaatkannya sebagai kambing hitam.


The Independent | NTI | Washington Post | Dwi A

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.